Page 480 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 480

Tiga Musuh
                   Dunia Postmodern






               malam  iTu  angin  keras  menjebol  kawat  ventilasi  yang  telah
               aus.  Dinginnya  bergulung­gulung  di  dalam  kamarku.  Dingin
               yang  datang  dari  jauh,  dari  laut,  yang  membawa  titik­titik
               uap  asin.  Aku  pun  tahu,  aku  mengenali  tanda­tanda  itu,  ia
               berkunjung lagi. Setelah begitu lama ia tak mengunjungi aku.
               Tepatnya, sejak aku memiliki Parang Jati dalam hidupku. Kini
               dia datang lagi. Sebul.
                   Bulsebul. Tiba­tiba variasi namanya berdengung di hatiku.
                   Dengan  mata  di  tengkukku  aku  melihat  angin  asin  itu
               berputar­putar di atas tikar yang terbentang pada lantai kamar
               kosku.  Aku  mendengar  suaranya.  Bilangan  itu  bernama  fu.
               Pusaran angin kembali menyingkapkan bagiku: bilangan yang
               ia gambarkan dahulu. Bilangan mistisku. Jika satu dibagi dia,
               hasilnya sama dengan jika satu dikali dia, yaitu satu—dan dia
               bukan  satu.  Dia  adalah  yang  memiliki  properti  nol  dan  satu
               sekaligus.
                   Dia adalah fu.
   475   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485