Page 228 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 228
suaminya, ”Dengar Shodancho, kita akan bercinta setelah dongengku
selesai.”
Sang Shodancho menatap jengkel ke arahnya, mencium bau per -
musuhan dalam permainan itu, dan ia berkata bahwa ia bisa men dengar
dongeng sambil bercinta.
”Kita sudah berjanji Shodancho,” kata Alamanda lagi, ”bahwa kau
bisa mengawini aku tapi aku tak akan bercinta denganmu.”
Hal itu membuat Sang Shodancho marah dan ia menjadi tak peduli
lagi terhadap apa pun, lalu dengan kasar ia menarik paksa gaun malam
yang dikenakan sang pengantin perempuan hingga robek. Alamanda
menjerit kecil namun Sang Shodancho segera membungkamnya sambil
terus menanggalkan pakaian yang melekat di tubuh istrinya. Terakhir
ia menarik roknya sementara Alamanda tampaknya tak lagi melaku-
kan perlawanan berarti, namun kini setelah Sang Shodancho merasa
te lah menanggalkan seluruhnya, ia memandang selangkangan istrinya
dengan wajah terkejut. ”Brengsek, apa yang kau lakukan dengan selang-
kanganmu?” tanyanya demi melihat celana dalam terbuat dari logam
dengan kunci gembok yang tampaknya tak memiliki lubang anak kunci
untuk membukanya.
Alamanda berkata dalam satu ketenangan misterius, ”Pakaian anti
teror, Shodancho, kupesan langsung pada seorang pandai besi dan se-
orang dukun. Hanya bisa dibuka dengan mantra yang hanya aku yang
bisa tapi tak akan kubuka untukmu meskipun langit telah runtuh.”
Malam itu Sang Shodancho mencoba untuk memecahkan kunci
gembok tersebut dengan berbagai alat, mencoba mendongkelnya de-
ngan obeng, dipukul dengan palu dan kapak dan bahkan dengan tem-
bakan pistol yang nyaris membuat Alamanda semaput karena takut.
Namun semuanya gagal membuka kunci pengikat celana dalam logam
tersebut dan akhirnya ia hanya bisa menggauli istrinya antara nafsu
berahi dan kemarahan tanpa bisa menyetubuhinya. Di pagi hari ia
meng iris sedikit ujung jarinya dan melelehkan darahnya di atas seprei
hanya sekadar sebagai tanda terhormat sepasang pengantin baru yang
perlu diperlihatkan kepada para tukang cuci.
Seminggu selepas perkawinan itu ketika segala pesta kini tinggal
sampah dan desas-desusnya, pengantin baru itu pindah ke rumah yang
221
Cantik.indd 221 1/19/12 2:33 PM