Page 231 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 231

cho jika tidak impoten mungkin ia mandul, dan beberapa di antara
              mereka bahkan berani bersumpah Sang Shodancho dikebiri oleh Jepang
              di masa perang yang lalu. Cerita miring itu mulai me nyebar dari mulut
              anak-anak ke telinga anak-anak lain dan dengan cepat terdengar pula
              oleh orang-orang dewasa, memercayainya dan menyebarkannya lagi.
                 Tak ada yang berani berspekulasi lain, misalnya mengatakan bahwa
              perkawinan mereka prematur dan sama sekali tak dilandasi oleh cinta.
              Sebab di luar masalah tempat tidur yang tak seorang pun tahu, kedua-
              nya selalu tampak serasi di muka umum selayaknya sepasang suami-istri
              yang saling mencintai. Mereka sering terlihat berjalan-jalan sore sambil
              bergandengan tangan, menonton bioskop di Sabtu malam, mendatangi
              undangan-undangan pesta dan orang tak akan salah paham melihat
              ke harmonisan keluarga semacam itu. Alamanda tampak selalu ceria
              dan Sang Shodancho begitu me man jakannya, maka satu-satunya alas-
              an mengapa satu tahun berlalu dan Alamanda belum menampakkan
              keha milan hanyalah kemungkinan satu atau dua-duanya mandul.
              ”Sayang sekali, padahal perkawinan mereka tampak begitu sempurna,”
              kata seseorang akhirnya.
                 Satu-satunya orang yang belakangan mendengar desas-desus terse-
              but dan tak merasa terganggu adalah justru Alamanda sendiri. Seolah
              mengabaikan hal tersebut atau menganggap desas-desus se macam itu
              sebagai sebuah hiburan yang menyenangkan, ia banyak melewati hari-
              hari luangnya di luar acara mendampingi Sang Shodancho dengan
              mem baca buku-buku roman. Buku-buku ter sebutlah yang tampaknya
              banyak mengajarkan Alamanda bagaimana caranya bersandiwara di
              muka umum sebagai sepasang suami-istri yang berbahagia. Tak hanya
              untuk kepentingan citra suaminya namun juga kepentingan citra diri-
              nya sendiri, karena bagaimanapun ia tak mau orang lain tahu bahwa ia
              kawin dengan orang yang tidak ia cintai. Ia tak ingin orang lain meng-
              ang gapnya sebagai perempuan malang yang menyedihkan.
                 Rupanya Sang Shodancho merupakan telinga terakhir yang men-
              dengar pergunjingan tak enak mengenai dirinya tersebut, yang berawal
              dari mulut anak-anak kecil usil yang mengatakan tentang impotensi dan
              kemungkinan pengebirian. Itu membuat tak ada anak-anak yang berniat
              bermain perang-perangan karena asumsi salah bahwa seorang prajurit

                                           224





        Cantik.indd   224                                                  1/19/12   2:33 PM
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236