Page 234 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 234
Sang Shodancho membawa Alamanda ke kamarnya sendiri, kamar
yang sejak semula telah direncanakannya sebagai kamar mereka ber-
dua, dan melemparkannya ke atas tempat tidur sebelum ia berbalik
dan mengunci pintu. ”Terkutuklah kau, Shodancho,” kata Alamanda
sam bil berdiri di atas tempat tidur serta menyingkir ke arah dinding.
”Berani-beraninya kau memerkosa istrimu sendiri.”
Sang Shodancho tak menjawab, bahkan tak tersenyum sedikit
pun kecuali membuka pakaiannya sendiri dan memandang Alamanda
dengan pandangan seekor anjing mesum. Demi melihat wajah seperti
itu, nalurinya segera memberi tahu mengenai bahaya dan Alamanda
semakin merapat ke arah dinding. Tampaknya itu sia-sia saja karena
Sang Shodancho cepat menangkap tubuhnya dan membantingnya ke
atas tempat tidur sambil menjatuhkan dirinya di atas tubuh Alamanda.
Mereka melalui menit demi menit dalam pertarungan, perkelahian
seorang laki-laki yang ingin melampiaskan nafsu berahinya dan seorang
perempuan yang berusaha mencakar dan menjerit mem per tahankan
dirinya dari cinta yang tak ingin ia lakukan. Alamanda me nutup rapat
kemaluannya dengan kedua pahanya, namun Sang Shodancho mem-
bongkar paksa pertahanan terakhir tersebut dengan lututnya yang
per kasa, dan apa yang terjadi maka terjadilah. Sang Shodancho memer-
kosa istrinya sendiri sehingga di akhir pertarungan yang melelahkan,
Alamanda berkata, ”Terkutuklah kau setan pe merkosa!” sebelum ia me-
nangis dan tak sadarkan diri. Sang Shodancho mengakhirinya dengan
dua luka cakaran di wajah dan Alamanda merasakan sakit yang luar
biasa di selangkangannya.
Ia tak tahu berapa lama terbius karena guncangan seperti itu, namun
ketika ia bangun dan tersadar, ia menemukan dirinya masih telentang
telanjang di atas tempat tidur. Kedua tangan dan kedua kakinya terikat
ke empat sudut tempat tidur. Alamanda mencoba bangun dan menarik
tali pengikat, namun rupanya ikatan itu begitu kencang sehingga apa
yang terjadi hanya membuat pergelangan tangan maupun kakinya
terasa sakit.
”Setan pemerkosa, apa yang kau lakukan?” tanyanya dalam kema rah-
an ketika ia melihat Sang Shodancho masih berdiri di sam ping tempat
tidur dengan pakaian telah lengkap ia kenakan kembali. ”Dengar, jika
227
Cantik.indd 227 1/19/12 2:33 PM