Page 352 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 352
Sebagaimana janjinya ketika ia meminta Kamerad Kliwon di be-
baskan dari eksekusi itu, Alamanda telah memberikan cintanya dengan
tulus pada Sang Shodancho. Cinta itu kini sungguh-sungguh berbuah
menjadi jabang bayi di rahim. Mereka, Sang Shodancho dan Ala-
manda, tampaknya harus segera menghilangkan kecurigaan dua anak
yang terdahulu hilang karena dikutuk, dan mulai melihatnya sebagai
produk-produk gagal ketidakadaan cinta, karena kini tam paknya akan
terbukti, cinta bisa memberi apa yang mereka inginkan.
Sementara itu Kamerad Kliwon yang menyadari tanggung jawabnya
semakin bertambah dengan kehadiran jabang bayi di perut istrinya, mu-
lai memikirkan pekerjaan lain selain di sawah dan la dang. Dulu ketika
ia masih memimpin Partai Komunis, ia mengumpulkan begitu banyak
buku untuk dibaca anak-anak yang mengikuti sekolah hari Minggu
selain bacaan bagi anggota Partai. Sebagian besar buku-buku itu tak
selamat, dibakar oleh anak buah Sang Shodancho dan orang-orang
anti-komunis yang membakar mar kas mereka. Tapi Sang Shodancho
telah menyelamatkan novel-novel silat dan sedikit picisan yang bersih
dari kecenderungan ideologi komunis, membawanya ke markas rayon
militer untuk ba caannya sendiri dan para prajurit. Suatu hari tak lama
setelah kunjungan Alamanda, Sang Shodancho mengembalikan novel-
novel silat yang jumlahnya dua kardus itu. Kini dengan buku-buku itu
Kamerad Kliwon memulai usaha pertamanya dengan membuka sebuah
taman bacaan di depan rumah, sebuah usaha kecil dengan pelanggan
kebanyakan anak-anak sekolah tapi membuat Adinda se dikit punya
kesibukan dan cukup membuat mereka senang.
Kemudian Nurul Aini akhirnya lahir. Sang Shodancho sedikit terke-
san ketika Maman Gendeng yang mengunjunginya berkata, ”Selamat,
Shodancho, kuharap tidak sebagaimana kita, sebagai sepupu kedua anak
gadis ini akan menjadi sahabat baik.”
Itu gagasan yang sungguh-sungguh orisinal, membiarkan anak-anak
itu tumbuh dalam persahabatan sebagai satu cara menghindarkan per-
kelahian di antara ayah mereka, permusuhan diam-diam yang berawal
jauh ke belakang. Gagasan itu diterima baik Sang Shodancho yang
berkata bahwa ada baiknya memasukkan kedua gadis itu, Rengganis
Si Cantik dan Nurul Aini, ke taman kanak-kanak dan sekolah yang
345
Cantik.indd 345 1/19/12 2:33 PM