Page 357 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 357

anak Dewi Ayu yang bungsu. Informasinya sangat jelas. Cucu mereka
              yang satu itu tinggal dan diurus pembantu bisu Rosinah, dan Dewi Ayu
              memberi nama anaknya Si Cantik.
                 ”Tapi ia jelek mengerikan menyerupai monster,” kata si bocah.
                 Mereka membuktikannya ketika mengunjungi rumah itu keesokan
              harinya. Keduanya nyaris dibuat pingsan, tak percaya bahwa mereka
              memiliki cucu seperti itu. ”Seperti kue gosong,” kata Aneu Stammler
              sambil duduk di kursi.
                 Rosinah membaringkan bayi Si Cantik di ayunan kain yang ter-
              pasang di palang pintu kamar, dan memberi tamunya dua gelas limun
              dingin. ”Dewi Ayu bosan punya anak-anak yang cantik, maka ia minta
              anak yang buruk rupa, dan itulah hasilnya,” ia berkata dengan bahasa
              isyarat.
                 Henri dan Aneu Stammler sama sekali tak mengerti bahasanya.
              Rosinah paling jengkel jika harus berkomunikasi dengan orang yang
              tak mengerti bahasa isyaratnya. Tapi pada dasarnya ia gadis yang baik.
              Maka ia mengambil buku tulis, dan menuliskan apa yang telah dika-
              takannya pada mereka.
                 ”Bagaimana dengan anak-anak yang lain?” tanya Henri.
                 ”Mereka tak pernah datang lagi sejak mengenal kemaluan lelaki,”
              tulis Rosinah mengulang apa yang pernah dikatakan Dewi Ayu ke-
              padanya.
                 Kedua orang tua itu melakukan sedikit tamasya kecil di rumah
              tersebut, melihat foto-foto yang tertempel di dinding. Ada foto Ted
              dan Marietje Stammler, yang membuat mereka meledak dalam tangis
              yang membuat Rosinah menggeleng-gelengkan kepala, sambil ber-
              pikir betapa cengengnya dua orang tua itu. Dan setelah menangis,
              kini mereka tertawa-tawa melihat foto mereka ketika masih berumur
              belasan tergantung pula di ruang tamu. ”Aku berani bertaruh, mereka
              baru keluar dari rumah sakit jiwa,” kata Rosinah dalam bahasa isyarat
              pada bayi dalam ayunan. Henri dan Aneu Stammler dibuat terpukau
              melihat beberapa foto Dewi Ayu. Ada fotonya ketika ia masih kecil, dan
              ketika ia remaja, masa-masa umur dua puluhan tak ditemukan fotonya
              disebabkan perang, tapi ketika ia beranjak dewasa mereka kembali
              menemukan foto-fotonya, bahkan sampai foto ketika ia telah berumur

                                           350





        Cantik.indd   350                                                  1/19/12   2:33 PM
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362