Page 130 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 130

a yu Utami

               leghorn itu tumbuh dewasa lebih cepat dan bulunya berwarna
               coklat seragam. lalu tibalah saatnya mereka bertelur. Ketika
               itulah  kami  tahu  bahwa  makhluk  ini  bodoh-bodoh.  Badan
               mereka gemuk, lamban, dan tidak pandai mengeram, malahan
               memecahkan  telur-telur  sendiri  dan  telur-telur  ayam  lain.
               Telur mereka, meskipun besar, berbau amis. Tapi orang-orang
               sedang diterpa demam telur besar. Pasar tidak mengeluh pada
               amis itu, malah berpendapat bahwa amisnya itu yang bergizi.
                   Diam-diam aku lebih suka telur ayam kampung, dan tahu
               bahwa, meskipun kecil, telur-telur itu berasal dari ayam-ayam
               yang cerdas dan berkarakter. aku tidak pernah bilang pada
               pelanggan kami bahwa ayam-ayam leghorn itu binatang tolol.
               Begitu gobloknya makhluk leghorn ini sehingga kami harus
               membeli  mesin  penetas  telur,  sebab  mereka  tidak  mampu
               mengerami telur-telur mereka. Ditetaskan oleh mesin, se ma-
               kin bodoh juga piyik yang keluar. Bayangkan kalau ma nusia
               dilahirkan dan disusui oleh mesin!
                   Zaman semakin maju dengan aneh. Makhluk baru di per-
               kenalkan.  namanya  ayam  broiler.  Inilah  hewan  yang  pa ling
               tolol dan tidak berjiwa yang pernah kutemui. Menetas seba gai
               piyik emas yang cantik, dalam empat minggu mereka sudah
               tam pak seperti tante-tante putih gemuk. ayam kam pung se-
               usianya  akan  tampak  masih  remaja,  penuh  rasa  ingin  tahu,
               persaingan,  dan  kenakalan.  Broiler  menjadi  dewasa  tanpa
               pernah  menjadi  remaja  dan  tanpa  kehilangan  lemak  bayi
               mereka. Mereka tidak bisa mengenali peternaknya, tak bisa
               mengenali teman atau musuh. Mereka hanya bisa mengang-
               guk-angguk makan atau minum. Mereka tak terbedakan satu
               sama lain.




           124



       Enrico_koreksi2.indd   124                                     1/24/12   3:03:55 PM
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135