Page 133 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 133
Ce r i t a Ci n t a E n r i c o
dengan perempuan di kota sunyi ini. ada satu cewek cantik
yang sangat bagak. aku ciuman dengannya di tepi laut di atas
motorku suatu malam Minggu, dan ia tidak memakai beha.
Dengan dialah aku mendapat pengalaman pertamaku. aku
telah siap dengan kondom yang kubeli di apotik sebelumnya.
Umurku lima belas.
Tapi, sejak niatku masuk ITB telah bulat, aku tak tertarik
lagi pada perempuan. Tujuan hidupku cuma satu: lepas dari
Sang PEREMPUan. Mana sesungguhnya yang lebih ku-
inginkan: lepas dari dia atau masuk ITB? Hmm, aku tahu bah-
wa Sang Perempuan itu sangat berharga sehingga satu-satu-
nya jalan lepas darinya adalah masuk ke perguruan tinggi
yang paling berharga pula di negeri ini. “aku tidak akan pulang
sebelum aku masuk ITB, Pay,” kataku yang membuat ayahku
sedih. Tapi Sang Perempuan itu kelihatannya tidak terlalu
rela. Syarat pertama yang dimintanya telah kupenuhi: aku
sudah dibaptis. Pembaptisan itu bagiku adalah titik di mana
aku tak mau lagi percaya pada Tuhan. Persetan dengan Tuhan.
agama telah merusak ibuku. Ibuku yang dulu cantik, hebat,
dan periang itu kini telah diringseknya menjadi makhluk yang
lain sama sekali. aku dendam pada agama.
apapun itu, masih ada dua tahun sebelum aku bisa betul-
betul bebas. Dalam dua tahun itu, aku harus patuh mengikuti
dia berhimpun. aku pun berhimpun dengan lidah kelu. Tak
pernah lagi aku membantah, sebab hati dan kepalaku telah
melampaui saat ini. lalu, tentu saja, ini bukan syarat darinya
tapi sebetulnya satu-satunya syarat mutlak: aku harus lulus
tes masuk ITB.
Seluruh waktuku kupakai untuk mempersiapkan diri
meng hadapi ujian masuk. aku tak pernah bermain lagi dengan
127
Enrico_koreksi2.indd 127 1/24/12 3:03:55 PM