Page 131 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 131

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                    aku  merasa  itulah  yang  diinginkan  ibuku  terhadap  aku.
                 anak  yang  tak  punya  rasa  ingin  tahu,  tak  punya  kenakalan,
                 tak menginginkan kebebasan, melainkan hanya mengang guk-
                 angguk sampai Kiamat datang memotong lehernya.
                    Di hari pembaptisanku, di sebuah kolam renang di Medan,
                 di tahun yang seharusnya aku tertawa keras karena Hari Kia-
                 mat melengos entah ke mana, aku bersumpah itu adalah ter-
                 akhir kalinya aku mengangguk, mematuk dedak dan jagung
                 yang disediakan ibuku. Setelah ini, tak akan kugadaikan lagi
                 kebebasanku. Tapi tak secepat itu...










































                                                                         125



       Enrico_koreksi2.indd   125                                     1/24/12   3:03:55 PM
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136