Page 225 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 225
Ce r i t a Ci n t a E n r i c o
aku pun terkadang menangis. aku merasa seperti seorang
istri yang pernah cantik tetapi sekarang tubuhku telah melar
dan rombong, dan suamiku tak bergairah lagi padaku karena
ia sudah mendapatkan perempuan baru yang masih sintal.
Suamiku tak bisa lagi kusentuh. Ia telah jijik padaku.
Sepotong memori terlepas lagi dari bunker di bawah laut,
muncul ke perairan mimpi. aku jatuh cinta untuk pertama
kali. Dengan seorang gadis teman sekelasku di SMP. ah, cinta
per tamaku. Ia begitu bersih dan berani menggodaku. Ia meng-
ubahku menjadi bukan anak-anak lagi. Ia putri orang kaya.
Berangkat dan pulang diantar mobil merk Impala. Itulah kali
pertama aku sadar bahwa ayahku miskin. Sebelumnya aku tak
sadar bahwa ayahku miskin. Sebelumnya, aku tak pernah tahu
arti kata miskin. Sebelumnya, ayahku adalah lelaki terhebat
di seluruh dunia. aku suka naik vespa bersamanya. aku hapal
bau hangat punggungnya. Bau itu membuatku bahagia.
Suatu hari, pada jadwal tamasya kami, ayah sudah men-
jemputku dengan vespa tuanya di depan gerbang seko lah.
Tapi aku tidak lagi bersemangat seperti dulu. lalu, vespa tua
itu mogok, sehingga kami terpaksa mendorong-dorongnya
ke tepi jalan. Saat itu, cinta-pertamaku lewat dengan mobil
Impalanya. Ia melambai dari balik jendela. aku merasa malu.
aku sedih bahwa ayahku tidak punya mobil. Dan aku semakin
sedih karena aku sekarang sedih untuk alasan itu.
aku tak ingin punya anak sebab aku tahu aku tak akan jadi
orang kaya. Dan aku tak mau anakku sedih karenanya. Tidak.
Itu hanya satu dari sekian banyak alasan. Tapi alasan itu
menghantuiku belakangan ini. Sehubungan dengan tuntutan
a agar aku tidak lagi menjadi anaknya. Ia menuntut haknya
untuk juga menjadi anak-anak dalam hubungan ini. Tapi, aku
219
Enrico_koreksi2.indd 219 1/24/12 3:03:57 PM