Page 227 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 227

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 mendaki gunung gede sepuluh hari sekali. Sekali lagi, ia lebih
                 cepat daripada aku. Jadi, aku merasa a ini perempuan yang
                 aneh sekali, yang belum pernah kutemukan dalam hidupku.
                 Ia suka membikin aku terheran-heran. Jika kau pikir ia jadi
                 sombong atau aku jadi minder karena itu, tidak sama sekali.
                 Sebaliknya, ia sangat senang dan berterima kasih karena men-
                 dapatkan  banyak  kemampuan  baru.  Dan  aku  merasa  men-
                 jadi  seorang  pelatih  yang  sukses.  Semua  itu  menjadi  tulang
                 punggung  baru  bagi  percintaan  kami.  aku  menga gumi  naf-
                 su makan dan kemampuannya mengunyah. Segala yang ku-
                 berikan padanya dia lahap dengan rakus dan rasa syukur. aku
                 merasa  memiliki  seekor  anjing  betina  yang  ganas  dan  me-
                 nye nangkan. aku jadi ingat anjingku si Ireng, yang ternyata
                 melahirkan  bayi-bayinya  pada  tanggal  21  november  1968,
                 yaitu  hari  kelahiran  a.  Dulu  ayahku  suka  menyebut  ibuku
                 Bogawati, yang menurut dia adalah dewi raksasa. Diam-diam
                 aku juga menyebut a Bogawati.
                     Dalam periode yang sulit itu a memperkenalkan aku pada
                 ibunya.  Ibunya  seorang  perempuan  paruh  baya  yang  masih
                 tampak sisa kecantikannya, ramping, sederhana dan bermata
                 teduh. a sangat senang padanya dan bilang bahwa ibunya se-
                 orang malaikat sementara keluarga ayahnya memiliki darah
                 monster—darah yang mengalir juga di tubuhnya. Tak heran
                 aku  melihat  raksasa  Bogawati  pada  diri  a.  “Dulu  aku  juga
                 pernah agak-agak ateis kayak kamu, tapi cinta ibukulah yang
                 membuat aku tetap percaya bahwa Tuhan itu ada.”
                    aku mudah dekat dengan ibunya. Sebab aku tahu masak-
                 memasak (hey, aku sudah biasa menanak nasi dan menyiap-
                 kan lauk di usia tujuh tahun). aku juga tahu merawat ayam
                 (ibunya merawat banyak ayam kate klangenan ayah a). aku


                                                                         221



       Enrico_koreksi2.indd   221                                     1/24/12   3:03:57 PM
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232