Page 239 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 239

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 menggampangkan aborsi. Kamu bukan manusia macam itu.”
                    aku terharu. akhirnya ada juga yang mengakui bahwa aku
                 pria baik-baik.
                    “Kedua.  Kamu  bukan  fotografer  pemakan  bangkai.  aku
                 tahu.  aku  lihat  kamu.  Dulu,  dalam  satu  demontrasi  di  era
                 reformasi,  aktivis  PRD  Dhyta  Caturani  dipukul  dan  diinjak-
                 injak polisi sampai babak belur. Ia tergolek tak berdaya di jalan.
                 Seorang  aktivis  lain,  yang  wajahnya  mirip  lexy  Rambadeta,
                 mencoba  menolongnya  tapi  susah  payah.  Ketika  fotografer
                 lain  terus  memotreti  dia  seperti  obyek  yang  menggiurkan,
                 kamu memandang seputarmu dengan ganjil. Seperti gelisah.
                 lalu kamu melepaskan kameramu, dan membantu aktivis itu
                 membopong Dhyta dan mencari kendaraan ke rumah sakit. Di
                 titik kritis, kamu memilih menjadi manusia dan bukan burung
                 pemakan bangkai.”
                    Peristiwa itu sudah sepuluh tahun silam. Bagaimana dia
                 bisa  melihatnya.  Malaikatkah  dia?  Bidadari  bersayap  yang
                 mengamat-amati peristiwa di bumi?
                    “ada videonya tahu.”
                    ah. Jadi, untung juga ada jurukamera “pemakan bangkai”
                 sehingga  ia  bisa  melihat  potongan  peristiwa  itu  dan  meng-
                 hargaiku.
                    “Buatku, kamulah manusia yang punya moral. Kamu ma-
                 nusia yang baik.”
                    aku  terharu.  akhirnya  kudapatkan  juga  pujian  dari  Ibu,
                 hmm, maksudku pengganti ibuku. Kau tak tahu betapa rindu
                 aku sesungguhnya akan pengakuan dari ibuku bahwa aku ini
                 anak baik...






                                                                         233



       Enrico_koreksi2.indd   233                                     1/24/12   3:03:57 PM
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244