Page 238 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 238
a yu Utami
“Jadi?”
“Jadi, aku tak menemukan kesalahan ontologis pada
konsep perkawinan Katolik.”
Ya ampun. Istilah itu lagi. Kesalahan ontologis!
Jika dulu, karena tak menemukan kesalahan onto logis pa-
da diriku, ia memperjuangkan hubungan denganku meskipun
ia sedang frustasi padaku. Kini, karena tak menemukan kesa-
lahan ontologis pada perkawinan Katolik, ia mau menikah
gereja meskipun ia tidak menganggap itu penting.
aku menggaruk-garuk kepala. “Kupikir-pikirlah. Tapi,
kupikir, yang bagus buatmu bagus buatku juga.”
Ia memanggil namaku. “aku mau bilang sesuatu,” katanya.
“aku menyesal telah membuat kamu menderita dan ram but-
mu jadi kelabu dulu.”
Ya ampun. Baru sekarang dia bilang menyesal.
“Kamu adalah jenis manusia yang aku respek. Dan makhluk
yang jarang,” katanya, membuat aku heran. “Pertama, kamu
sa ngat menghormati perempuan.”
aku tidur dengan banyak perempuan dan tak mau meni-
kahi mereka dan perempuan ini bilang aku sangat meng-
hor mati perempuan? Kalau saja dia bertanya dari mana aku
belajar bersikap gentel pada perempuan, aku akan bilang
bahwa aku belajar dari ayam-ayamku.
“Kamu tidak pernah mengumbar cerita tentang pacar-
pacarmu seolah itu prestasi. Dan kamu selalu memberikan
pe tualangan yang baik. Seks denganmu selalu aman. aku tahu
banyak orang, bahkan yang menyebut diri mereka pejuang hak
asasi manusia, yang tidak mau pakai kondom dan mem biar kan
perempuannya menanggung kontrasepsinya sendiri. Me reka
menyebut diri mereka pendukung emansipasi, tetapi mereka
232
Enrico_koreksi2.indd 232 1/24/12 3:03:57 PM