Page 21 - MODULEEEEEEE 3
P. 21
Namun, vitamin hanya sebagai katalisator (pemercepat reaksi) dalam
proses metabolisme. Apabila seseorang kekurangan vitamin, metabolisme di
dalam tubuh dapat terganggu. Kondisi demikian dinamakan avitaminosis.
a. Pengelompokkan vitamin
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
Vitamin yang larut dalam lemak biasanya disimpan dalam lemak tubuh,
misalnya vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan hanya
diperoleh dari makanan keseharian. Vitamin yang demikian misalnya vitamin
B dan vitamin C.
b. Pro-vitamin dan anti-vitamin
Provitamin adalah senyawa organik yang tidak bersifat sebagai vitamin,
tetapi dapat diubah menjadi vitamin setelah dikonsumsi dalam tubuh contoh
vitamin A dengan prekursor karoten. Vitamin D dengan prekursor 7
dehidrokolesterol, dan niasin dengan prekursor triptopan.
Anti-vitamin adalah senyawa organik yang meniadakan kerja vitamin.
Contoh, sitral sebagai anti-vitamin A, asam indola asetat sebagai anti-vitamin B3,
dan asam Glukoaskarbonat sebagai anti-vitamin C.
5. Mineral
Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil mineral.
Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam mineral
mudah larut dan mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Berdasarkan
jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Makroelemen, yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
12