Page 5 - MODUL P5
P. 5
Kemendikbud juga mendukung visi dan Misi Presiden dalam mewujudkan Indonesia
Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila
yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia, bergotong royong dan berkebinekaan global. Keenam komponen ini sekarang
dikenal dengan dimensi profil pelajar pancasila.
Beberapa kajian nasional dan internasional mengenai pengembangan kurikulum
merdeka sebagai berikut:
1. Pengembangan kompetensi abad 21 dalam kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan SD,
SMP, SMA/SMK/ dan sederajat
2. The PISA 2018 Global competence mengenai konstruksi multi-dimensi kombinasi
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dikembangakan di sekolah
3. Keterampilan abad 21 dan mekanisme sistem pendidikan yang dapat mendorong
“Schools of The Fourth Industrial Revolution.
Kurikulum sebelumnya dianggap terlalu kaku dan hanya berfokus pada konten.
Tidak banyak alokasi waktu yang tersedia terkait pemahaman materi dan berefleksi
terhadap pembelajaran. Isi kurikulum yang dianggap terlalu teoritis ini, menimbulkan
kesulitan bagi guru terutama dalam menerjemahkannya secara praktis dan operasional
dalam materi pembelajaran serta aktivitasnya didalam kelas. Salah satu bentuk perubahan
adalah dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar. Melalui kebijakan tersebut diharapkan
pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan didukung dengan
perkembangan teknologi yang memungkinkan adanya pendekatan personal bagi kemajuan
pembelajaran tiap siswa. Artinya siswa adalah center pembelajaran, tentunya tanpa
mengabaikan aspek sosialisasi dan bekerja dalam kelompok sehingga solidaritas sosial dan
soft skill juga turut berkembang. Adapun fokus dalam pengembangan kebijakan kurikulum
merdeka belajar akan berkaraktereristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada
pengembangan karakter dan soft skill serta akomodatif terhadap kebutuhan dunia usaha
dan dunia industri. Filosofi merdeka belajar juga sebelumnya pernah diungkapkan oleh Ki
Hajar Dewantara yang menjadikan landasan penting dalam pengembangan kurikulum ini
(Septi, 2021).