Page 7 - MODUL P5
P. 7
mandiri mampu menghasilkan siswa memiliki kemampuan berefleksi, melalui kemampuan
refleksi diri tersebut diimplementasikan dengan kemampuan merawat diri baik dari segi
fisik, mental dan spiritual. Nah, kemampuan yang terimplementasi ini juga merupakan
salah satu perwujudan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia yang akan membangun kesadaran dan kebiasaan untuk bergaya hidup sehat lahir
dan batin. Adapun ilustrasi profil pelajar pancasila dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2. Enam Karakteristik Pelajar Pancasila
Pada Gambar 2 terlihat keenam dimensi profil pelajar pancasila. Keenam dimensi ini
diharapkan terintegrasi ke dalam semua aspek pembelajaran sehiggga mengoorganisir
pembentukan karakter yang diharapkan sesuai dengan profil pelajar pancasila. Upaya
untuk membumikan nilai-nilai pancasila tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi
setiap satuan pendidikan. Tak hanya peranan dari guru yang harus mampu mengemas
kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan relevan, namun semua warga
sekolah juga harus terlibat dalam penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila ini.
Pernahkah Anda membayangkan jika P5 dimaknai dengan sekedar mengerjakan
proyek yang menjadi tujuan utama yaitu siswa memahami profil pelajar pancasila tidak
tercapai? Guru akan disibukkan dengan merancang proyek-proyek untuk diselesaikan
siswa, tapi tidak melibatkan atau minimal relevan dengan kondisi warga sekolah. Padahal
hal ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan P5, baik pembelajaran berbasis
proyek maupun penguatan karakternya pengenalan dan pelibatan warga sekolah oleh
satuan pendidikan atau komite pembelajaran adalah kuncinya.
Lalu, apa gunanya P5 jika caranya masih sama? Dalam artian P5 sama dengan
pendidikan karakter, tidak perlu menerapkan tinggal meniru dari penerapan karakter yang
sebelumnya, masih bisakah tetap dikatakan merdeka jika dalam prosesnya Guru sebagai
panglima utama tanpa melibatkan warga sekolah? Menjadikan siswa menjadi sosok
Pancasilais adalah tanggung jawab pendidik. Sayangnya, jalan untuk mencapai tujuan