Page 10 - MODUL P5
P. 10
mendalam, perlu dilakukan analisis sebuah masalah kemudian mencari solusi
bagaimana langkah langkahnya, kemudian nanti menawarkan solusi tersebut dalam
kegiatan presentasi atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu, setiap tema proyek yang
dijalankan bukan merupakan wadah menghimpun beragam mata pelajaran, tetapi
wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
Misalnya ketika kita ingin minum jus bukan mangga jadi satu gelas apel jadi satu gelas,
melainkan kita gabungkan ketiga buah tersebut dalam bentuk jus. Begitu juga dengan
semua pelajaran yang memiliki relevansi yang sama dijadikan satu kesatuan yang utuh.
Hal inilah dinamakan dengan holistik, tak hanya itu cara pandang holistik juga
mendorong melihat berbagai perspektif mengenai pelaksanaan dari P5 itu sendiri
antara lain Bagaimana posisi siswa? Bagaimana peranan guru sebagai fasilitator?
Bagaimana kepala sekolah, bagaimana satuan pendidikan, dan bagaimana komponen
komponen yang berkaitan.
2. kontekstual, artinya berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Temanya bukan dipilih/dibuat yang paling menarik, akan
tetapi berlandaskan pada permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan nyata.
Kemudian siswa akan mencoba untuk mencari dan menawarkan solusi berdasarkan
kemampuannya. Oleh karena itu, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan
proyek harus membuka ruang kesempatan bagi peserta didik untuk dapat
mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan dan tema- tema proyek
yang disajikan diharapkan dapat menyentuh persoalan yang terjadi di daerah tempat
tinggal siswa atau lingkungan satuan pendidikan. Dengan mendasarkan proyek pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna secara aktif, meningkatkan pemahaman dan
kemampuannya.
3. Berpusat pada peserta didik artinya dalam kegiatan pembelajaran siswa sebagai
subyek yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. Guru hanya menjadi
fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk
mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya nanti setiap
kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan siswa dalam memunculkan
inisiatifnya sendiri serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Biarkan anak berlatih untuk
mengekspresikan dirinya, untuk menemukan gagasannya sendiri. Jika ada kesulitan
guru akan memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.
4. Eksploratif. Artinya membuka ruang yang tak terbatas bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Dalam hal ini guru tetap merancang kegiatan proyek secara
sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaan proyek tersebut
sesuai dengan standart dan ketentuan yang berlaku. Misalnya untuk mencari informasi
siswa diberikan kebebasan menggunakan internet dengan menekankan harus melalui
website yang terpercaya atau jurnal yang telah terakreditasi dan bereputasi atau bisa
juga melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat. Nah, dalam pelaksanaan ini
harus tetap memiliki alokasi waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.