Page 113 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 113
Tidak Berhubungan: “Pekan lalu, Jokowi meminta
pembahasan RKUHP ditunda dan tidak disahkan oleh
DPR periode 2014-2019.”
Berhubungan: “Hal senada disampaikan peneliti
Centre for Strategic and International Studies (CSIS),
Rocky Intan, yang menyebut kebijakan Jokowi tidak
akan efektif untuk jangka panjang karena ia
cenderung baru bertindak ketika ada penolakan
masyarakat.”
Pada kalimat pertama, Jokowi meminta pembahasan RKUHP
ditunda dan tidak disahkan oleh DPR periode 2014-2019 adalah
dua buah fakta yang berlainan. Hal itu karena, menggunakan kata
hubung “dan” yang menyebabkan kedua kalimat itu tidak saling
berhubungan dan tidak saling menjelaskan satu sama lain. Pada
kalimat kedua, kebijakan Jokowi tidak akan efektif untuk jangka
panjang karena ia cenderung baru bertindak ketika ada penolakan
masyarakat adalah dua buah kalimat yang saling berhubungan.
Kedua kalimat tersebut, dapat dihubungkan yang ditandai dengan
menggunakan kata hubung “karena”. Hal itu berarti, dua kalimat
tersebut mempunyai hubungan sebab akibat.
e. Koherensi Kondisional
Koherensi kondisional di antaranya ditandai dengan
pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua kalimat,
dimana kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan dari
propoisisi pertama yang dihubungkan dengan kata hubung “yang”,
“dimana” (Wiharja, 2019). Kalimat kedua fungsinya dalam kalimat
semata hanya penjelas (anak kalimat), sehingga ada atau tidak
ada anak kalimat itu tidak akan mengurangi arti kalimat.
Koherensi penjelas ini banyak dipakai, bukan hanya dimaksud
untuk memberi penjelasan terhadap frase atau kata, tetapi juga
melabeli dengan kesan baik atau buruk terhadap seseorang atau
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 108