Page 116 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 116

f.  Koherensi Pembeda

                               Koherensi  pembeda  berhubungan  dengan  pertanyaan

                        bagaimana dua peristiwa hendak dibedakan. Dua buah peristiwa
                        dapat  dibuat  seolah-olah  saling  bertentangan  dan  berseberangan

                        dengan  menggunakan  koherensi  ini.  Efek  pemakaian  koherensi
                        pembeda  ini  bermacam-macam.  Akan  tetapi,  yang  terlihat  nyata

                        adalah  bagaimana  pemaknaan  yang  diterima  oleh  khalayak

                        berbeda.  Karena  satu  fakta  atau  realitas  dibandingkan  dengan
                        realitas  lain  (Eriyanto,  2001:247-248).  Disini  yang  harus  dikritisi

                        adalah bagian mana yang diperbandingkan dan dengan cara apa

                        perbandingan itu dilakukan. Apa efek dari perbandingan tersebut,
                        apakah  membuat  satu  fakta  menjadi  lebih  baik  atau  bertambah

                        buruk.  Untuk  mengetahui  koherensi  pembeda  ini  agar  lebih
                        mudah  dipahami  dapat  menggunakan  kata  “dibandingkan”  atau

                        bisa juga menggunakan kata hubung perbandingan.

                        Contohnya:
                               Untuk  lebih  jelasnya  dalam  menerapkan  elemen  koherensi

                        pembeda  dalam  menganalisis  teks  berita  dapat  dilihat  pada

                        kutipan di bawah ini,
                               Tanpa  Koherensi  Pembeda:  “Sementara  sejumlah
                               pasal  disebut  hanya  menyalin  KUHP  lama,  Maidina
                               mengatakan  RKUHP  tersebut  malah  bersifat  lebih
                               'kolonial'.”

                               Koherensi  Pembeda:  "Bisa  dibilang  lebih  kolonial
                               karena  akhirnya  dia  (RKUHP)  menyasar  ruang  privat
                               yang  harusnya  tidak  dipidana.  Yang  dulu  di  masa
                               kolonial  aja  nggak  menyerang  ruang  privat,  masa
                               sekarang  yang  punya  negara  merdeka  akhirnya
                               menyasar ruang privat sih?" ujarnya.”

                               Pada kalimat pertama, tidak ada perbandingan antara KUHP
                        lama  (buatan  Hindia  Belanda)  dengan  RKUHP  baru.  Hanya  saja

                        dijelaskan  RKUHP  baru  bersifat  lebih  kolonial.  Pada  kalimat







                        Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis                     111
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121