Page 187 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 187
Selain itu, salah satu gagasan penting dari Fairclough
adalah mengenai intertektualitas yang dikembangkan dari
pemikiran Julia Kristeva dan Michael Bakhtin. Menurut
Fairclough, konsep intertekstualitas penting sebagai mekanisme
dalam melihat proses strukturisasi dan restrukturisasi diskursus.
Maksudnya, teks itu bersifat dependen dan berkoneksi secara
dialogis dan dialektis dengan teks-teks lain. Meski teks-teks yang
lain memiliki karakter dan ekspresi berbeda, namun dalam proses
peminjaman dan interaksi, teks-teks tersebut kemudian
diasimilasi, diinkorporasikan, atau bahkan diberi penekanan lebih
dalam (Munfarida, 2014).
Dalam konteks inilah, setiap teks atau ucapan tidak pernah
mereproduksi teks atau ucapan sebelumnya, tetapi selalu menjadi
teks baru atau ucapan yang baru. Oleh karena itu,
Intertekstualitas merupakan bagian tak terpisahkan dari konsep
utama analisis wacana kritis Fairclough. Hal ini karena sebuah
istilah yang menerangkan bahwa teks dan ungkapan dibentuk
oleh teks yang datang sebelumnya, saling menanggapi dan salah
satu bagian dari teks tersebut mengantisipasi lainnya. Setiap
ungkapan dihubungkan dengan rantai dari komunikasi. Semua
pernyataan/ungkapan didasarkan oleh ungkapan yang lain, baik
eksplisit mapun implisit (Setiawan & Halum, 2016)
Sebelum dimensi itu dianalisis atau digunakan, kita perlu
melihat praktik diskursif dari komunitas pemakai bahasa yang
disebut order of discourse. Order of dicourse adalah hubungan di
antara tipe yang berbeda, seperti tipe diskursif, ruang kelas, dan
kerja, semuanya memberikan batas-batas bagaimana teks
diproduksi dan dikonsumsi (Eriyanto, 2001:288). Secara
sederhana, order of discourse ini seperti pembicaraan dipasar
berbeda dengan pembicaraan di mall atau pembicaraan di rumah
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 182