Page 191 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 191
korban dalam melakukan hubungan seksual. Berarti disini korban
tidak melawan atau pasrah dengan apa yang dilakukan pelaku.
2) Pada Tingkat Granmar (tata bahasa)
Pada tingkat ini, pertama-tama terutama perbedaan
diantara tindakan (dengan aktor sebagai penyebab) dan sebuah
peristiwa (tanpa aktor sebagai penyebab atau pelaku). Hal ini
bukan semata persoalan ketatabahasaan, karena realitas yang
dihadirkan dari pemakaian tata bahasa ini berbeda. Pemakai
bahasa dapat memilih, apakah sebagai suatu tindakan (action)
atau sebagai sebuah peristiwa. Pada tingkat tata bahasa, analisis
Fairclough terutama dipusatkan pada apakah tata bahasa
ditampilkan dalam bentuk proses atau bentuk partisipan. Untuk
lebih jelasnya, akan diuraikan di bawah ini,
a) Bentuk Proses
Dalam bentuk proses, apakah seseorang, kelompok,
kegiatan ditampilkan sebagai tindakan, peristiwa, keadaan,
ataukah proses mental. Untuk lebih jelasnya akan diuraian di
bawah ini,
(1) Tindakan
Dalam bentuk tindakan didasarkan pada bagaimana suatu
tindakan hendak digambarkan. Bentuk tindakan menggambarkan
bagaimana aktor melakukan suatu tindakan tertentu kepada
seseorang yang menyebabkan sesuatu. Bentuk tindakan
umumnya, kalimat mempunyai struktur transitif
(subjek+verba+objek).
Contohnya dapat dilihat pada kutipan dibawah ini,
“Reynhard kembali menyerang korban karena telepon
yang diambil korban untuk menelepon polisi adalah
miliknya, dan berisi rekaman semua tindak perkosaan
itu.
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 186