Page 42 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 42
memiliki empat ciri khusus, yaitu: (1) pemikiran teoretis logis yang dibuat secara eksplisit oleh
para pencipta atau pengembangnya, (2) sudut pandang tentang apa dan bagaimana siswa
belajar, (3) perilaku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat diimplementasikan
dengan berhasil, dan (4) struktur kelas yang diperlukan agar tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai.
4. Unsur-unsur Model Pembelajaran
Model pembelajaran terdiri atas lima unsur atau aspek, yaitu: sintaks, sistem sosial, prinsip
reaksi, sistem pendukung, serta dampak instruksional dan pengiring (Joyce & Weil, 2003).
Sintaks adalah tahap-tahap kegiatan pembelajaran. Sintaks menunjukkan kegiatan apa saja
yang perlu dilakukan oleh pendidik dan peserta didik mulai dari awal sampai akhir
pembelajaran. Sintaks sebuah model pembelajaran memiliki persamaan dan perbedaan dengan
model pembelajaran lainnya. Semua model pembelajaran dimulai dengan kegiatan untuk
menarik perhatian siswa agar mau terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Pada akhir
pembelajaran kebanyakan model menetapkan prosedur di mana pendidik dan peserta didik
merangkum atau meninjau kembali apa yang telah dipelajarinya. Perbedaan sintaks model
pembelajaran umumnya terletak pada kegiatan inti pembelajarannya. Sebagai contoh, urutan
kegiatan pembelajaran menurut model pengajaran langsung (direct instructional) jauh berbeda
dengan diskusi kelompok. Perbedaan- perbedaan itulah yang seharusnya dipahami dan
digunakan secara efektif oleh pendidik (Arends, 1997).
Sistem sosial menggambarkan peran dan hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam
aktivitas pembelajaran, yang di dalamnya memuat pola interaksi yang terjadi di antara siswa
dengan siswa, dan siswa dengan guru. Setiap model pembelajaran memerlukan sistem sosial
yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Model-model pembelajaran tersebut
memiliki perbedaan tuntutan kepada peserta didik, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial
kelas. Pembelajaran kooperatif, sebagai contoh, membutuhkan lingkungan fisik yang fleksibel,
misalnya meja dapat dipindah-pindah. Diskusi dilakukan siswa pada posisi duduk melingkar,
sehingga dapat berkomunikasi dengan siswa-siswa lainnya. Pengajaran langsung berlaku
sebaliknya, dalam hal ini siswa dan guru duduk berhadap-hadapan karena siswa hanya perlu
berinteraksi dengan guru (Arends, 1997).
Prinsip reaksi adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru
memandang dan memperlakukan siswa, termasuk bagaimana seharusnya guru merespons dan
menghargai apa yang dilakukan oleh peserta didik. Prinsip reaksi memberikan petunjuk
bagaimana seharusnya guru menggunakan aturan permainan yang berlaku pada setiap model
pembelajaran. Setiap model pembelajaran memiliki prinsip reaksi berbeda. Sebagai contoh,
pada model pembelajaran inkuiri pendidik harus lebih fokus pada upaya menumbuhkan
kemampuan siswa untuk menemukan (inkuiri) suatu konsep; sebaiknya model pembelajaran
langsung lebih menekankan pada membangun kesiapan siswa untuk menerima suatu konsep
atau memahami langkah-langkah agar mampu menguasai keterampilan tertentu. Sistem
pendukung ialah segala sarana, bahan, dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model
tersebut.
38