Page 16 - E-MODUL ASESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
P. 16
2. Pada proses belajar, penilaian nilai normatif pada umumnya banyak dilakukan
oleh seorang guru.
3. Penekanan dalam penilaian untuk proses belajar, seorang menggacu pada
ketentuan atau norma yang berlaku disekolah,
4. Seorang guru dapat menggunakan acuan normatif Nasional.
Aunurrahma, (2009: 29) dalam (Elis Ratna dan Rusdiana (2014), mengalisis ciri-
ciri PAN antara lain sebagai berikut:
1) Penilaian Acuan Normatif, tidak diberlakukan untuk menentukan kelulusan
seseorang, tetapi untuk menentukan rangking mahasiswa dalam kelompok
tertentu.
2) Penilaian Acuan Normatif, berfungsi untuk memetakan perbandingan
antara mahasiswa : mahasiswa dinilai dan diberi rangking antara stu dengan
yang lainnya.
3) Penilaian Acuan Normatif, Menggaris bawahi perbedaan prestasi antara
mahasiswa.
4) Penilaian Acuan Normatif, hanya mengandalkan nilai tunggal dan
perangkat tunggal.
Kelebihan dan Kekurangan PAN
Aunurrahma, (2009: 104) dalam (Elis Ratna dan Rusdiana (2014),
menaganalisis terhadap kelebihan dan kekurangan PAN, analisis tersebut antara
lain sebagai berikut Kelebihan PAN yaitu 1) Kebiasan penggunaan penilaian
berdasarkan refrensi norma atau kelompok dipendidikan tinggi. 2) Diharapkan
tinggat kinerja yang sama terjadi pada setiap kelompok mahasiwa. 3) Bermanafaat
untuk membandingkan mahasiswa atau penghargan utama untuk sejumlah
mahasiswa tertentu. 4) Mendukung tradisional kekukuhan akademis dan
menggunakan standar. Sedangkang Kekurangan PAN 1) Sedikit menyebutkan
kompetensi mahasiswa apa yang mereka ketahui atau dapat mereka lakukan. 2)
Tidak fair karena peringkat mahasiswa tidak hanya bergantung pada tingkatan
prestasi, tetapi juga atas prestasi mahasiswa lain. 3) Tidak dapat diandalkan
mahasiswa yang gagal sekarang mungkin dapat lulus tahun berikutnya.
4.2.2 Penilaian Acuan Patokan
Penilaian acuan patokan (PAP), biasanya disebut juga criterion evaluation
merupakan pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. Dalam
pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih
dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain.
Contoh penilaian yang menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP), misalnya:
"untuk dapat membuktikan bahwa kamu tuntas belajar, maka ikuti ujian akhir
semester dan dapatkan nilai minimal 70″. (Bermawi Munthe, 2009: 1001) dalam
(Elis Ratna dan Rusdiana (2014)).
Kelebihan dan kekurangan PAP
Adapun kelebihan dan kekurangan PAP, menurut Elis Ratna dan Rusdiana
(2014). Kelebihannya yaitu 1) Dalam menggunakan PAP ini, guru dapat
mengetahui beberapa orang siswa yang tingkat penguasaanya tinggi, sedang
maupun rendah, maka guru tersebut akan dapat melakukan upaya-upaya yang
dipandang perlu agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. 2) Penilaian
acuan patokan (PAP), biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan
pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. 3)Dalam pengukuran ini
siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam
11