Page 24 - E-MODUL ASESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
P. 24
pada taksonomi berarti terjadi perubahan pula pada tujuan akhir pendidikan yang
ingin dicapai. Jika menggunakan taksonomi Bloom yang terdahulu, tujuan akhir
pendidikan adalah siswa atau pelajar mampu menilai suatu ide atau situasi yang
ada, maka pada taksonomi yang baru ini, tujuan akhir pendidikan adalah siswa
mampu menghasilkan suatu karya atau produk dengan memanfaatkan dan
menggunakan cara-cara atau konsep dari pengetahuan-pengetahuan yang telah
diperoleh selama proses belajar. Dengan tercapainya ranah kognitif tertinggi yaitu
mencipta atau berkarya, siswa lebih bisa mengimplementasikan pengetahuan yang
telah ia dapat ke dalam bentuk atau objek yang nyata. Hal tersebut akan
berpengaruh pada hasil pendidikan yaitu sumber daya manusia yang semakin baik
(Tjahjadarmawan,2017).
Selain adanya perubahan ranah atau tingkat kognitif tertinggi dalam
taksonomi yang berakibat pada perubahan tujuan akhir pendidikan yang ingin
dicapai, dalam taksonomi Bloom yang direvisi ranah kognitif sintesis tidak ada.
Ranah kognitif tersebut bukan dihilangkan namun diintegrasikan dengan ranah
kognitif analisis yaitu dalam proses mengorganisir (organizing). Pengintegrasian
analisis dan sintesis dilakukan karena siswa akan secara otomatis melakukan
sintesis setelah ia selesai menganalisis materi yang telah diterima dengan tujuan
untuk memudahkan proses belajarnya secara keseluruhan.
Pada taksonomi Bloom yang telah direvisi, jika dilihat dari penggunaan kata
untuk proses dari tiap tingkatan atau ranah kognitif, lebih menggunakan kata kerja.
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa pada taksonomi baru ini lebih menekankan
pada proses dan tahapan pengolahan informasi oleh otak, yaitu dimulai dari tahapan
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
sehingga pengetahuan yang telah diterima dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari (Tjahjadarmawan,2017).
5.4 Taksonomi Bloom Ranah Afektif
Sukanti, (2011) menyatakan bahwa ranah afektif mencakup segala sesuatu
yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat,minat,
motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang
sederhana hingga yang paling kompleks, Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono,
1994; Syambasri Munaf, 2001). Taksonomi Bloom Ranah Afektif terdiri atas:
1. Penerimaan (Receiving) – A1
Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon
terhadap sitimulasi yang tepat.Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar
terendah dalam domain afektif. Dankemampuan untuk menunjukkan atensi
dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat orang
lain, mengingat nama seseorang.
2. Responsive (Responding) – A2
Adalah memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.
Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan
fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi. Hasil pembelajaran pada ranah ini
adalah menekankan pada pemerolehan respon, berkeinginan memberi
respon, atau kepuasan dalam memberi respon. Contohnya berpartisipasi di
kelas, bertanya tentang konsep, model dan sebagainya agar memperoleh
pemahaman, dan menerapkannya. Indikatornya adalah peserta didik:
menjawab, membantu, mendiskusikan, menghormati, berbuat, melakukan,
19