Page 58 - E-MODUL_Pendidikan Matematika di Kelas Rendah
P. 58

11   12   1
                                                     10            2
                                                    9               3

                                                     8             4
                                                        7    6   5


                                                      Gambar 6.6  Pembagian pada jam duabelasan
                      Jadi, 12 : 4 = 3 dapat juga ditulis 0 : 4 = 3

                   9.  Kongruensi
                           Sesungguhnya  pengertian  kongruensi  sudah  dibahas  sejak  saat
                      berbicara  bilangan  jam.  Telah  diketahui  bahwa  peragaan  dengan
                      menggunakan  gambar  jam  terasa  sangat  bermanfaat  dalam  mengenal
                      sistem bilangan jam duaan, sistem bilangan jam tigaan, sistem bilangan jam
                      empatan, sistem bilangan jam limaan, sampai dengan sistem bilangan jam
                      n-an. Misalnya, pada sistem bilangan jam limaan, dengan peragaan dapat
                      diketahui bilangan-bilangan yang digunakan adalah: 0, 1, 2, 3, 4. Bilangan-
                      bilangan yang lain nilainya dapat direduksi menjadi 0. 1, 2, 3, atau 4, yaitu
                      membagi bilangan itu dengan 5.
                      Contoh:
                      11 dapat direduksi menjadi 1, sebab jika 11 dibagi 5 hasilnya 2, sisanya 1
                      23 dapat direduksi menjadi 3, sebab jika 23 dibagi 5 hasilnya 4 sisanya 3
                      Berdasarkan  proses  mendapatkan  sisa  pembagian  inilah  dikembangkan
                      konsep dan teori kongruensi, yaitu:
                         11 ≡ 1 sebab jika 11 dibagi 5 maka sisanya 1
                         23 ≡ 3 sebab jika 23 dibagi 5 maka sisanya 3
                         37 ≡ 2 sebab jika 37 dibagi 5 maka sisanya 2
                      Definisi
                      Misalkan n adalah suatu bilangan bulat positif, a dan b adalah suatu bilangan
                      bulat. a dikatakan kongruen b modulo n, ditulis  a ≡ b (mod n) jika dan hanya
                      jika a – b habis dibagi n, hal ini biasa  ditulis: n|a-b, dibaca n habis membagi
                      a-b.
                      Jika a – b bukan kelipatan dari n, atau n tidak habis membagi a - b ditulis  n
                      ( a – b), maka di katakan bahwa a tidak kongruen b modulo n dan ditulis:
                      a ≡ b (mod n).

                      a. Pembelajaran Pengukuran Waktu
                      Seperti  halnya  pembelajaran  konsep  matematika  lainnya,  pembelajaran
                      pengukuran  waktu  juga  dimulai  dari  menunjukkan  benda  konkret,
                      mengajarkan konsep pengkuran waktu khususnya bilangan jam juga dimulai
                      dari  konkret.  Pengkuran  waktu  untuk  mengetahui  lama  suatu  kegiatan
                      berlangsung, bisa digunakan alat ukur, yaitu jam atau arloji. Jenis jam, ada
                      bermacam-macam. Ada jam dinding, jam meja, jam tangan, dan ada pula
                      jam saku. Jam yang menggunakan jarum sebagai alat penunjuknya disebut



                                                                                                     54
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63