Page 17 - E-Modul Konsep Dasar IPS SD
P. 17
memusatkan perhatian pada pokok masalah, mendiagnosis kesulitan belajar,
kemampuan memahami informasi, kemampuan mengemukakan pendapat, dan
mengukur hasil belajar. Bertanya merupakan bagian sangat penting dalam
proses pembelajaran. Keterampilan bertanya bahkan merupakan salah satu
skill yang harus dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa keterampilan bertanya merupakan salah satu item kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki oleh setiap guru dan calon guru. Menurut
Fraengkel bahwa jantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan
yang diajukan guru. Dalam mengajukan pertanyaan membutuhkan
keterampilan. Keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan
mengajar yang harus dimiliki guru disamping keterampilan memberi penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perorangan.
Dalam proses belajar mengajar, pertanyaan yang diajukan guru bertujuan agar
siswa belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
berpikir.
Keterampilan bertanya terdiri dari keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut (Bolla dan Pah: 1984). Keterampilan bertanya
dasar memiliki beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam
mengajukan segala jenis pertanyaan, sementara keterampilan bertanya lanjut
merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih
mengutamakan upaya mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar
terbiasa melakukan inisiatif sendiri. Beberapa penyebab penting mengapa
keterampilan bertanya sangat penting dimiliki guru antara lain kebiasaan guru
terlalu banyak menggunakan metoda ceramah, kebiasaan siswa dalam
bertanya, melatih siswa mengemukakan gagasan, dan memperbaiki salah
persepsi tentang bertanya. Pertama, kebiasaan guru mengajar hanya
menggunakan metode ceramah yang tidak menguntungkan bagi tercapainya
tujuan pengajaran karena cenderung menempatkan guru sebagai sumber
informasi, sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi yang pasif.
Kedua, latar belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga dan
12