Page 56 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 56
BAB X
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
1. Sub Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan belajar ini, mahasiswa mampu Menjelaskan
konsep, prinsip, dan karakteristik model pembelajaran Tematik.
2. Uraian Materi
a. Hahikat Tematik
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa metode pembelajaran yang
sesuai untuk siswa SD adalah metode yang berdasarkan pada sifat dan
tabiat jiwa manusia (Globaliteits-Methode) yang mengajarkan bahwa jiwa
manusia itu adalah dalam keadaan yang bersifat bulat (jumlahnya semua
bagian itu belum dapat menyamai utuhnya benda). Kebulatan jiwa
menyebabkan siswa SD selalu memandang dan menghendaki
pemandangan serta memasukkan segala keadaan ke dalam jiwanya itu,
bukan bagian-bagiannya, akan tetapi utuhnya barang atau keadaan.
Setelah keutuhan masuk ke dalam jiwa siswa, barulah jiwa meminta
pandangan dari bagian-bagiannya yang menarik perhatian siswa dan
akhirnya siswa dapat memilih sendiri mana yang penting untuk hidupnya.
Menurutnya, usia SD merupakan usia pada tabiat global murni dan selektif.
Ini merupakan satu alasan mengapa pembelajaran tematik terpadu
(integratif) di SD merupakan ciri utama dalam kurikulum 2013.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang menggunakan tema untuk mengaitkan materi-materi pembelajaran
pada beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik terpadu memberikan
penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik sesuai dengan materi
pembelajaran untuk menghubungkan berbagai gagasan, konsep,
keterampilan, sikap, dan nilai yang terkandung dalam beberapa mata
pelajaran.
Dengan demikian, adanya tema dalam pembelajaran tematik terpadu
berfungsi sebagai pemersatu atau pengikat informasi yang terkandung
dalam beberapa mata pelajaran yang hendak dipadukan. Pembelajaran
tematik terpadu berdasar pada filsafat konstruktivisme yang berpandangan
bahwa pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil bentukan siswa
sendiri. Siswa membentuk pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungan, bukan hasil bentukan orang lain. Proses pembentukan
pengetahuan tersebut berlangsung secara terus menerus sehingga
pengetahuan yang dimiliki siswa menjadi semakin lengkap.
Melalui pembelajaran tematik terpadu ini, siswa dapat belajar tentang
bagaimana belajar (learning how to learn), selain pengetahuan yang
dikonstruksi oleh siswa sendiri akan lebih bertahan lama dalam ingatannya.
Pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajarinya sehingga pembelajaran lebih bermakna dan
berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan siswa.
53