Page 237 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 237

Etika, Perlakuan yang Adil, dan Hukum
                Mengelola sumber daya manusia sering mensyaratkan pembuatan
           keputusan di mana keadilan memainkan peran penting. Keadilan adalah
           bagian yang terintegrasi dari apa yang dipikirkan orang sebagai “hukum”.
           Suatu perusahaan, adalah adil bila, diantaranya, dapat disetarakan, adil,
           imparsial dan tidak bias dalam berbagai cara mereka melakukan banyak
           hal. Dengan penghargaan pada hubungan karyawan, para ahli umumn-
           ya  mendefinisikan  hokum  organisasional  dalam  tiga  komponen.  Hukum
           distributif  mengacu  pada  keadilan  dan  hukum  dari  hasil  suatu  keputu-
           san. Hukum prosedural mengacu pada keadilan suatu proses. Hukum in-
           teraksional atau interpesonal mengacu pada perilaku saat para manajer
           melakukan hubungan antar personal mereka dengan para karyawan dan
           khususnya pada tingkatan  mana mereka meperlakukan karyawan  den-
           gan  rasa  hormat sebagai lawan  dari  tindak kekerasan dan ketidakhor-
           matan.
                Perusahaan yang menerapkan keadilan dan hukum juga cenderung
           untuk  menjadi  perusahaan  yang  etis.  Hampir  semua  karyawan  meng-
           hubungkan  keadilan  dengan  perilaku  etis.  Satu  studi  menyelidiki  sebe-
           rapa jauh kepercayaan pada bawahan mempengaruhi sebagian dari peri-
           laku keadilan penyelia pada mereka. Individu yang dapat berkomunikasi
           dengan penuh percaya diri tampaknya lebih diperlakukan secara adil oleh
           para pembuat keputusan. Satu studi juga menyatakan bahwa organisasi
           yang besar harus bekerja keras untuk membentuk prosedur yang mem-
           buat tempat kerja adil bagi para karyawan.

           Apa Yang Membentuk Prilaku Yang Etis Saat Bekerja?
                Bersikap etis atau tidak seseorang di tempat kerja biasanya bukan-
           lah hasil dari apa pun. Sebai contoh, ini bukan saja kecenderungan etis
           para karyawan, karena bahkan karyawan yang etis pun dapat dipengaruhi
           oleh faktor-faktor organisasional. Jadi, tugas pertama manajer adalah me-
           mahami  apa  yang  membentuk  perilaku  etis,  dan  kemudian  mengambil
           langkah-langkah  nyata  untuk  memastikah  bahwa  para  karyawan  mem-
           buat pilihan-pilihan yang etis.


                                                                      229
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242