Page 51 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 51
nguntungkan (dan oleh karena itu, lebih menarik untuk dimasuki dan di-
huni) daripada industri lain. Misalnya, industri farmasi merupakan salah
satu industri yang menurut sejarahnya mempunyai margin laba yang
ting- gi dan indutri penerbangan dikenal keburukannya karena
mempunyai margin laba yang amat rendah. Namun, perusahaan
tertentu masih dapat menghasilkan banyak uang di industri yang
“membosankan” dan dapat merugi dalam industri “gemerlapan”.
Kuncinya adalah menggarap keung- gulan bersaing.
Di industri apa saja, kelima kekuatan itu (lihat Gambar 2.6)
menen- tukan daya tarik dan profitabilitas industri. Para manajer menilai
daya ta- rik industri dengan menggunakan kelima faktor berikut ini:
• Ancaman pemain baru. Faktor-faktor seperti skala ekonomi,
kese- tiaan pada merek dan kebutuhan permodalan
menentukan seber- apa mudah atau seberapa sulit bagi
pesaing baru untuk memasuki industri tertentu.
• Ancaman produk substitusi. Faktor-faktor seperti biaya perpin-
dahan dan kesetiaan pembeli menentukan kadar sejauh mana
pe- langgan cenderung membeli produk subtitusi.
• Kekuatan tawar-menawar pembeli. Faktor-faktor seperti jumlah
pelanggan di pasar tertentu, informasi pelanggan dan keterse-
diaan produk substitusi menentukan jumlah pengaruh yang dimi-
liki oleh para pembeli dalam industri tertentu.
• Kekuatan tawar-menawar pemasok. Faktor-faktor seperti dera-
jat konsentrasi pemasok dan ketersediaan input, menentukan
jumlah kekuatan yang dimiliki para pemasok terhadap perusa-
haan di industri tertentu.
• Pesaing yang ada sekarang. Faktor-faktor seperti tingkat pertum-
buhan industri, peningkatan atau penurunan permintaan dan
per- bedaan produk menentukan seberapa sengit persaingan di
antara sejumlah perusahaan di industri tertentu.
Setelah para manajer menilai kelima kekuatan itu dan menentukan
apakah ancaman dan peluang yang ada, mereka siap memilih strategi
per- saingan yang memadai. Menurut Porter, tidak ada perusahaan
yang dapat sukses dengan melakukan memberi organisasi itu
keunggulan bersaing.
43