Page 19 - PROTEKSI MOTOR
P. 19
Proteksi gangguan fasa disediakan oleh dua elemen relai sesaat dengan pengaturan
tinggi (high set). Pengeaturan tersebut dipilih sedemikian rupa sehingga tepat diatas arus
starting maksimum. Proteksi gangguan tanah untuk motor yang berpoperasi pada system netral
disediakan oleh relai sesaat yang sederhana dengan pengaturannya kira-kira 30% dari arus
beban penuh motor dii dalam rangkaian sisa dari tiga CTs. Operasi relai dalam kaitan dengan
kejenuhan CT selama arus starting yang tinggi pada permulaannya harus dihindarkan.
Hal tersebut dicapai dengan meningkatkan tegangan relai dengan menyisipkan suatu
tahanan penstabil yang seri dengannya. Rincian dari satu skeman seperti itu berlaku untuk
semua motro induksi. Motor beroperasi pada relai gangguan tanah (earth foult) system netral
tak ditanahkan, maka peralatan pergeseran netral harus dipakai. Selain itu, proteksi diferensial
kadang-kadang disediakan pada motor- motor yang sangat besar dan penting dalam hal system
netral tidak ditanahkan.
2. Proteksi Rotor (Rotor Protection)
Adanya ketidakseimbangan didalam suplai tegangan akan menyebabkan arus urutan
negative mengalir didalam stator. Akibatnya, akan menginduksikan arus frekusi tinggi didalam
rotor. Frekuensi arus-arus ini didalam rotor adalah (2-S) kali frekuensi nominal dari suplai.
Pemanasan rotor karena komponen ururtan positif dari arus stator adalah sebanding dengan
nilai tahanan DC. Adapun pengaruh pemanasan pada belitan motor dari komponen urutan
negatef adalah sebanding dengan (2-S)f atau 100 Hz. Pengaruh pemanasan dari arus urutan
fasa negative adalah lebih besar dari arus urutan fasa positive. Proteksi motor harus
dipertimbangkan mengenai kepastian beban motor iru dapat mewakili suatu tingkat yang
diberikan dari ketidakseimbangan tegangan tanpa pemanasan lebih. Pada mesin-mesin rotor
belitan beberapa tingkat, proteksi terhadap gangguan dapat diperoleh oleh relai arus yang
mengukur arus stator. Selain itu, rotor langsung terhubung dengan beban, maka persoalan
mekanik dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan pada motor tersebut.
3. Peroteksi Beban Lebih (Overload Protection)
Ada beberapa masalah dari tugas-tugas motor dan desain-desain motor dengan semua
tipe dan rating motor serta sautu kurva karakteristik yang diberikan proteksi beban lebih
dirancang sedemikian sehingga memenuhi sedekat mungkin kurva pemanasan mayoritas
motor. Karakteristik proteksi sebaiknya berada tepat dibawha kurva pemansan motor yang
diproteksi. Protesi tersebut sebaiknya lebih disukai mempunyai karakteristik yang dapat diatur
sehingga dipakai pada desain-desain yang berbeda dan tugas yang berbeda. Selain itu, proteksi