Page 14 - PROTEKSI MOTOR
P. 14
Fg = gaya gesek stoke
v = kecepatan bola (m/s)
Gaya gesek juga memengaruhi percepatan putar motor, dengan koefisien gesek
memengaruhi gaya gesek, dan gaya gesek mengurangi gaya torsi yang dihasilkan medan
magnet. hal tersebut mengakibatkan gaya output yang menjadi tenaga putar pun menjadi
berkurang, berkurangnya gay aini tentunya memengaruhi percepatan putar motor. Makin besar
koefisien gesek, makin kecil putaran yang dihasilkan. Selain itu, terhadap beban arus juga akan
berpengaruh.
2. Proteksi terhadap Suhu
Motor listrik merupakan salah satu perangkat elektronika yang peka terhadap
kerusakan. Risiko kerusakan ini dapat diantisipasi dengna menggunakan system perlindungan
yang dikenal dengan system proteksi motor listrik. Fisik motro listrik harus didesain
sedemikian rupa sehingga tahan terhadap keadaan lingkungan, terutama keadaan termal.
Sejalan dengan lamanya bekerja motor listrik, maka suhunya makin meninggkat. Jika motor
listrik terus saja digunakan akan terjadi pemuian pada komponennya, sehingga macet atau tidak
dapat berputar lagi,
Hubungan antara panas dan tenaga itu timbul melalui hubungan antara tenaga mekanik
dan suhu. Misalnya, tenaga kinetic molekul gas pada suhu T dalam Kelvin ( K) diberikan oleh
½ mv² = (3/2) kT,dengan k ialah tetapan Bolztman sebesar 1,38 × 10 ˉ²³ joule/K. hubungan
tersebut lalu memberikan penambahan tenaga kinetic yang sebanding dengan kenaikan suhu
∆ . selain itu, banyaknya panas yang menaikkan suhu juga sebanding dengan kenaikan suhu
∆ . jadi , dapat diperkirakan adanya kesebandingan atau kesetaraan antara tenaga mekanik
dalam satuan joule dengan banyaknya pans dalam satuan kalor. Ternyata 1 Joule setara dengan
0,24 Kalori dan besaran 0,24 Kalori/joule ataupun 4,2 joule/kalori, dinamakan ekuivalen atau
tara panas mekanik joule.
Akibat adanya kenaikan temperature pada benda, maka akan terjadinya penambahan
ukuran benda tersebut, yang dikenal dengan istilah pemuaian.
Kenaikan suhu sebesar ∆ , akan menyebabkan pertambahan Panjang sebesar yang sebanding
dengna Panjang semula I₀ dan ∆
∆ = ∆ ₀