Page 149 - PDF Compressor
P. 149

Kekurangmampuan dalam mengemukakan gagasan melalui
            kalimat  juga merupakan hambatan dalam mengarang. Dengan kata
            lain, hambatan itu menunjukkan keterbatasan seseorang dalam meng-
            gunakan bahasa. Pengungkapan gagasan ke dalam kalimat selalu
            mengalami kesulitan. Jika hal ini tidak diatasi, maka akan menjadikan
            kalimat-kalimat yang dihasilkan terasa janggal bahkan tidak jarang
            bertentangan dengan gagasan sebenarnya, meskipun gagasan-gagasan
            itu dapat diwujudkan dalam bentuk kalimat.
                  Kekuranganmampuan mengemukakan gagasan dapat diatasi
            dengan banyak melakukan penguangan kalimat kemudian memerik-
            sanya kembali; apakah kalimat yang dibuat sudah efektif dan sesuai
            dengan isi pikiran yang dikemukakan atau disampaikan? Selain itu
            ialah dengan banyak membaca serta kekayaan kosakata yang dimiliki.
            Sering karena sangat sedikit perbendaharaan kata yang dimiliki, maka
            pembuatan kalimat-kalimat menjadi terhambat. Jadi, banyak dan
            luasnya kosakata yang dikuasai seseorang akan memudahkan dan
            mempercepat selesainya suatu karangan. Dengan bekal kosakata
            yang banyak, kevariasian  pemakaian kata dalam kalimat dapat ter-
            wujud, sehingga tidak kaku dan tidak menjemukan pembaca.
                  Kekurangmampuan menyusun atau mengorganisasikan segala
            ide dapat menghambat seseorang dalam menyelesaikan karangannya.
            Titik berat penguasaan pengaturan dan pengorganisasian ide dan
            bagian-bagian karangan ialah kemampuan penulis dalam mengurut
            dan mengungkapkan secara tepat hal yang ingin disampaikannya ke
            dalam karangan. Segala materi karangan harus ditata sedemikian
            rupa, dipilah-pilah hal-hal yang perlu didahulukan dan yang perlu
            dikebelakangkan.  Seorang penulis harus mampu menjaga keutuhan
            setiap ide dan bagian karangan agar tidak terjadi tumpang tindih
            dan simpang-siur. Hal ini berkaitan erat dengan sistematika karangan.
            Tanpa sistematika yang tepat, tentu ide yang disusun menjadi kabur
            dan tidak akan mendukung keutuhan karangan.
                  Sebuah karangan harus merupakan satu-kesatuan pengung-
            kapan ide karena menentukan daya komunikasi isi karangan. Sema-
            kin tepat  penyusunan dan pengorganisasian ide dan bagian-bagian
            karangan, semakin terjamin kejelasan hal yang ada dalam karangan.
                  Untuk memelihara  ketetapan pengorganisasian ide yang disam-
            paikan, perlu diuji atau dinilai; apakah ide itu tepat untuk dimuat;
            kalau dimuat, di mana letaknya? Selain itu, apakah suatu ide harus
            diwujudkan ke dalam kalimat ataukah diperluas hingga satu alinea


                                            BAB 9 Hambatan dalam Mengarang  139
                                                     dan Cara Mengatasinya
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154