Page 93 - PDF Compressor
P. 93
Guru adalah orang digugu dan ditiru. Ungkapan itu menunjukkan bahwa
guru sumber keteladanan tindak-tanduk atau pola anutan, khususnya
bagi anak didik. Karena itu, predikat guru yang melekat pada seseorang
mengandung tanggung jawab moral yang besar. Sebab, bagaimanapun
seorang guru harus dapat membina kepribadian dirinya semapan
mungkin agar bisa diteladani anak didiknya. Jelaslah bahwa untuk men-
jadi guru yang baik, guru yang patut dijadikan cermin bagi anak didiknya,
bukanlah hal yang mudah. Seorang guru harus dapat menilai kemampuan
dan keberadaannya agar mampu meningkatkan kualitas kepribadiannya.
Semua tuntutan dan sikap yang harus dijiwai oleh guru itu mengharuskan
dirinya untuk menjaga sebutan yang diberikan kepadanya, yakni sebagai
panutan bagi anak didiknya.
d. Pengembangan paragraf dengan cara bercerita
Seorang penulis dapat membeberkan suatu peristiwa dengan
bercerita untuk mengembangkan paragraf. Dengan bercerita, kita
dapat lebih menghidupkan suatu peristiwa atau kejadian sehingga
pembaca merasa lebih yakin dan tersentuh pikiran dan perasaannya.
Tentu saja cerita yang disajikan merupakan cerita yang menarik dan
mampu menimbulkan kesan, seakan-akan pembaca menyaksikan
sendiri kejadian yang disampaikan itu. Dalam karya sastra
pengembangan paragraf dengan cara demikian sangat kuat, bervariasi
dan tidak menjenuhkan. Mari kita perhatikan paragraf berikut ini.
Mereka telah melewati Desa Muning. Kini jalan tampak berbatu-
batu dan banyak berlubang. Mobil yang mereka tumpangi berjalan
perlahan. Sopir mobil beberapa kali membelokkan mobil untuk
menghindari bagian jalan yang berlubang. Di kiri kanan jalan terhampar
sawah nan luas menghijau. Sungguh indah pemandangan itu sehingga
guncangan mobil ketika menerpa batu yang agak besar atau tergeser ke
lubang jalan, seolah-olah tak terasa. Itulah Desa Muning, 7 Km Dari
Kota Negara.
e. Pengembangan paragraf dengan cara membandingkan dan
mempertentangkan
Seorang penulis dapat membandingkan dan mempertentangkan
antara hal yang satu dengan hal yang lain, antara tokoh yang satu
dengan tokoh yang lain, dan sebagainya. Dengan cara begitu, akan
jelas keberadaan suatu hal, benda dan lain-lain yang menjadi sorotan
BAB 5 83
Bahasa dalam Karangan