Page 97 - PDF Compressor
P. 97
Untuk mengembangkan suatu paragraf, kita harus mempertim-
bangkan kepentingan ide-ide yang akan masuk ke setiap paragraf.
Jadi, setiap paragraf dengan sendirinya memuat ide yang memang
diperlukan untuk diungkapkan sehingga keterkaitan bagian demi
bagian karangan dapat terjamin.
Jika kita mengembangkan paragraf dari awal karangan hingga
akhir karangan, perlu diingat bahwa paragraf-paragraf itu pada dasar-
nya termasuk ke dalam tiga jenis, yaitu: 1) paragraf pembuka, 2)
paragraf pengembang, dan 3) paragraf penutup.
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang mengantar atau
memberi arah ke pembicaraan yang diungkapkan penulis. Melalui
paragraf pembuka, penulis memperkenalkan dan menjelaskan hal
yang akan disampaikannya secara teratur atau sistematis. Paragraf
pembuka juga berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang
seluruh isi karangan. Paragraf-paragraf pembuka harus dibuat seme-
narik mungkin dan harus mampu mendorong pembaca untuk terus
menikmati materi karangan selanjutnya. Dalam sebuah karangan
yang panjang paragraf-paragraf pembuka dapat dibuat sebanyak
mungkin dengan gaya yang menarik dan bermuara pada inti
persoalan. Namun demikian, dalam sebuah karangan tidak mungkin
paragraf pembuka lebih banyak daripada paragraf pengembang.
Dengan kata lain, paragraf pembuka harus tetap menjadi pengantar
ke arah isi karangan.
Dalam karya sastra seperti cerpen, novel, dan roman, paragraf
pembuka biasanya diisi dengan ungkapan-ungkapan khas yang
merangsang orang untuk membaca karya itu sampai selesai. Bisa
pula paragraf pembuka diisi dengan pendeskripsian atau pelukisan
tentang keindahan alam dan ciri-ciri tokoh cerita.
Dalam karya bukan sastra paragraf pembuka biasanya berisi
berbagai pernyataan dan argumentasi mengenai pentingnya inti ka-
rangan. Penulis dapat mengemukakan berbagai pendapat dari nara
sumber atau para tokoh yang dianggap patut untuk ditampilkan
dalam karangan. Mereka yang telah terlatih dalam mengarang tentu
tidak mengalami kesulitan dalam bentuk paragraf pembuka, bahkan
mungkin karena sangat asyik, terjadi “pembengkakan” pada bagian
pendahuluan karangan. Karena itu, dalam menyusun karangan sangat
diperlukan kecermatan untuk membentuk paragraf pembuka agar
pembaca tidak merasa bosan.
BAB 5 87
Bahasa dalam Karangan