Page 133 - PDF Compressor
P. 133
ke gue, ”Gue nggak bisa ketemu lo lagi, gue nggak bisa mengenal
lo lagi.” Tujuh bulan gue menahan diri untuk tidak menghampiri
mobilnya lagi setiap pagi daripada gue digampar.
Gue dan dia bekerja di satu gedung dan alam semesta se-
pertinya sama bencinya dengan gue seperti dia karena tidak
mengizinkan satu pun cosmic coincidence yang membuat gue
dan dia bisa bertemu.
Sampai malam ini. Itu juga karena Ruly cinta matinya cinta
gue itu.
Tujuh bulan setelah gue tidak pernah lagi melihat cinta gue
itu. Oh shut it, nggak usah protes gue masih manggil Keara
cinta gue, ya.
Mudah-mudahan dengan adanya Ruly di antara kami,
Keara nggak bakal melayangkan sepatunya ke muka ganteng
gue ini, yang dibencinya seperti dia membenci setiap makanan 131
murahan pinggir jalan yang dihina-hinanya itu.
Dan mudah-mudahan, dia disadarkan bahwa dia sebenar-
nya juga bisa sayang ke gue seperti dia bisa menyukai bubur
ayam murahan kami itu.
K e a r a
”Mm, kayaknya gue nggak bisa deh, gue ada janji, Rul.”
I’m sorry, Rul, I don’t mind meeting you, really. I want to.
Tapi bertemu si Harris itu yang belum bisa aku lakukan seka-
rang. Sekarang dan tidak tahu sampai kapan. Orang-orang
sering bilang bahwa memaafkan itu lebih mudah daripada
melupakan. But in this case between me and Harris, memaaf-
kan saja aku sudah setengah mati rasanya dan belum bisa
sampai sekarang, apalagi melupakan?
Isi-antologi.indd 131 7/29/2011 2:15:21 PM