Page 204 - PDF Compressor
P. 204

pantry yang mulai menyakiti punggungku, menit demi menit
               berlomba membuktikan siapa yang lebih passionate dalam hu-
               bungan ini—atau apa pun itu sebenarnya yang ada di antara
               kita.
                  Yang  aku  tidak  tahu  adalah  apakah  kamu  bisa  membaca
               pikiranku saat kamu menarik bibirmu sesaat, menatap mataku
               dan berkata lirih, ”I miss you so bad, Keara.” But I guess you
               can’t,  Panji  Wardhana,  karena  sedetik  kemudian,  tanpa  me-
               nunggu balasanku, kamu sudah meletakkan tangan kananmu
               di  belakang  kepalaku,  seakan-akan  menahan  agar  aku  tidak
               terbentur ke dinding saat kamu mulai memenangkan pertan-
               dingan adu passion ini.
                  Aku tahu kenapa kita ada di sini sekarang, my darling. Yang
               akan  membuatku  sangat  bodoh—not  to  mention  politically
               incorrect—untuk  melontarkan  joke  ”Is  that  a  gun  in  your
          202
               pocket  or  are  you  just  happy  to  see  me”  sebagai  balasan  atas
               lusinan sweet nothings yang sekarang kamu bisikkan di telinga
               kiriku. Dan aku juga paham, bahwa jika ini sebuah film, kita
               ibarat  dua  pemeran  yang  diberi  script  yang  sama  namun  di-
               briefing  dengan  cara  berbeda  oleh  sutradara.  Kamu  di  sini
               karena kamu menginginkan aku, maafkan karena aku terde-
               ngar  sangat  arogan  tapi  kita  berdua  tahu  itu.  Aku  di  sini
               karena aku menginginkan Ruly lebih dari apa pun dan lebih
               dari sebelumnya, maaf aku harus terdengar sangat kejam tapi
               ini  juga  kebenaran,  namun  jenis  kebenaran  yang  tidak  perlu
               kamu  ketahui  sekarang.  Bahwa  hanya  ada  satu  hal  yang
               menguasai kepalaku, sejak tadi malam di atas kapal bernama
               Bounty  Cruise di Bali itu, tadi pagi di saat aku dan dia ber-
               janji bertemu sarapan bersama di outdoor restaurant Ayodhya
               dan memberi makan pelikan bersama, burung yang terkadang
               hinggap di pagar teras restoran, dan aku tertawa atas ledek-








        Isi-antologi.indd   202                                      7/29/2011   2:15:25 PM
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209