Page 317 - PDF Compressor
P. 317
mengiyakan. Ini gue sudah di depan dia sekarang dan kedua
matanya sama cokelatnya dan sama menghipnotisnya dengan
yang gue ingat tadi malam. Ini gue dan dia sudah di dalam
lift sekarang dan samar harum parfumnya sama dengan yang
membius gue tadi malam. Ini gue yang berani bertaruh bahwa
rasa bibir Keara siang ini masih seperti stroberi seperti tadi
malam. Coba itu suara misterius dalam kepala gue kasih tahu
gue harus ngapain sekarang.
”Hujannya deras banget ya tadi pagi?”
Tetap yang keluar dari mulut gue cuma ini. Smooth, Rul.
K e a r a
Yeah, yours truly here finally ended it with Panji this morning. 315
Setengah jam penuh perdebatan dan pertengkaran yang mele-
lahkan yang kuawali hanya dengan berkata, ”I don’t think I
can do this anymore.” Aku tidak bilang ke Panji bahwa penye-
bab aku tidak bisa lagi melakukan ini semua dengan dia ada-
lah karena Ruly. Untuk Panji, entah dia percaya atau tidak,
this is just me who no longer can play the game he and I have
been playing for the last ten months.
So you think ending it with Panji was hard? Bertemu Ruly
setelah kejadian di antara kami tadi malam, ini baru namanya
hard. Ini bukan susah atau sulit sebenarnya, ini lebih ke cang-
gung.
The most awkward morning-after I’ve ever experienced in my
whole life.
You know, Rul, setelah tadi malam, setiap sel tubuhku ber-
harap kamu yang akan menelepon dan mengajakku bicara
duluan hari ini, but now that you did, sekarang setelah kamu
Isi-antologi.indd 315 7/29/2011 2:15:32 PM