Page 324 - PDF Compressor
P. 324
Keara cerita tentang apa saja, walau dia biasanya nggak tahan
untuk nggak menarik rokok gue dan Ruly sambil nyeletuk,
”Mulai sekarang peraturannya kalau ada gue, kalian nggak
boleh merokok, ya. Bau asep, tahu.”
Malam ini gue dan si Ruly juga diem-dieman merokok ba-
reng di lapangan parkir rumah sakit, Keara masih di kamar
menemani Denise sementara Kemal sedang pulang sebentar
ke rumah. Gue tadi sudah muak melihat adegan sinetron me-
nyedihkan di kamar itu: Ruly menatap Denise, Denise tetap
clueless, Keara menatap Ruly, dan anjing peliharaan pun ba-
rangkali masih lebih pintar membaca perasaan dibandingkan
si Ruly ini yang tetap nggak sadar-sadar juga. Jadi gue memu-
tuskan untuk merokok sendiri di luar, dan idola cinta gue ini
ternyata ikut menyusul.
Shit, gue nggak tahu berapa lama lagi gue bisa tahan de-
322
ngan semua ketololan ini.
”Bro, ada yang mau gue ceritain sama lo,” Ruly tiba-tiba
nyeletuk di antara embusan asap rokok.
Gue cuma menoleh sebentar lalu langsung sibuk lagi de-
ngan rokok gue.
”Gue mencium Keara tadi malam.”
What the fuck?
Rokok gue menggantung di udara dan gue menoleh ke
Ruly. Ini gue yang gila barusan salah dengar?
”Nggak ngerti juga gue kenapa, bro, tadi malam di aparte-
mennya kejadian begitu aja,” ujar Ruly. ”Tiba-tiba gue pengen
nyium dia.”
Ada di antara lo semua ini yang sekeren gue dan udah per-
nah naik Formula Rossa? Ini roller coaster tercepat di dunia,
hanya ada di amusement park untuk pencinta balapan yang
namanya Ferrari World di Abu Dhabi, akselerasi 0-240 km
Isi-antologi.indd 322 7/29/2011 2:15:33 PM