Page 326 - PDF Compressor
P. 326

Ruly ikut mengangkat bahu. ”Nggak ngerti gue, Ris.”
                  Nggak  ngerti,  Rul?  Udah  lo  cium  bibirnya  juga  lo  masih
               nggak ngerti? Aduh, Keara, laki-laki seperti ini yang bikin lo
               tergila-gila? Gue yang sekarang nggak mengerti ini.
                  But  I’ve  been  a  dumb  fuck  anyway  for  holding  this  feeling,
               right?



               K e a r a


               ”Ruly, apaan sih masih merokok juga? Nggak bagus buat kese-
               hatan, tahu.”




               H a r r i s
          324

               Apa  yang  ada  di  depan  mata  gue  sekarang  ini  biasa  banget
               sebenarnya.  Keara  tiba-tiba  muncul,  ngomel  sedikit  sambil
               menarik  rokok  dari  tangan  Ruly  dan  membuangnya,  dan  si
               Ruly  menurut  seperti  suami  baru  dimarahi  istrinya.  Gue?
               Gue  ngebul  dengan  dahsyatnya  di  depan  si  Keara,  tapi  dia
               cuma  melihat  ke  Ruly,  berkata,  ”Rul,  pulang  sekarang  yuk,
               udah ngantuk gue.”
                  ”Si Kemal udah balik nemenin Denise?”
                  ”Udah, yuk, Rul,” ujar Keara, yang kemudian baru menoleh
               dan  tersenyum  ke  gue.  ”Ris,  duluan  ya.  Lo  nggak  balik
               juga?”
                  ”Iya, bentar lagi, nanggung,” gue mengacungkan rokok yang
               baru  terisap  separuh,  setengah  berharap  Keara  juga  dengan
               perhatiannya menarik rokok itu dari tangan gue.
                  Adanya harapan gue jatuh berkeping-keping di lantai waktu








        Isi-antologi.indd   324                                      7/29/2011   2:15:33 PM
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331