Page 329 - PDF Compressor
P. 329

kan mereka sebagai pasangan yang real. Saling menatap kalau
                sedang bicara, saling melayani kalau sedang makan, cara Keara
                bertanya  ke  Ruly  dengan  suara  lembut,  ”Kamu  mau  saus?”
                dan cara Ruly menjelaskan sesuatu ke Keara tentang apa pun
                yang sedang kami bicarakan, juga dengan suara pelan seakan-
                akan  itu  hanya  percakapan  private  di  antara  cinta  gue  dan
                bajingan paling beruntung itu.
                  It  was  too  fucking  real  and  too  fucking  hurting  for  my  eyes
                and my ears and of course, maaf terdengar banci, my heart.
                  Tapi sejak gue menyembah Keara seperti berhala dan menjadi
                atheis terhadap perempuan lain, gue menjadi orang yang bisa
                selalu memperhatikan mimik mukanya dan gerak-geriknya dan
                gesture-nya. I just notice these things without even trying. Satu
                malam  kami  berempat  kembali  makan  malam  sepulang  dari
                kantor di Potato Head, yang gue lihat adalah Keara dengan   327
                senyum  yang  dipaksakan,  Keara  yang  bolak-balik  melirik  ke
                Ruly  setiap  kali  Ruly  terlibat  percakapan  yang  seru  dengan
                Denise, Keara gue yang cantik itu malam itu wajahnya terlihat
                capek, bukan capek karena kantor tapi karena yang lain yang
                gue nggak tahu apa selain mungkin karena apa yang sedang dia
                saksikan malam itu. Insting pertama gue adalah untuk segera
                teriak ini ke lo, Key: ”Key, ngapain juga lo sama si Ruly ini? Lo
                jadinya jantungan, kan setiap Ruly ketemu Denise karena takut
                dia termehe-mehe lagi sama teman kita yang satu ini?” Yang gue
                yakin  akan  lo  sambut  dengan  lo  melotot  ke  arah  gue  dan
                melempar  steak  ke  muka  ganteng  gue  ini.  Daripada  pulang
                dengan muka bau daging, gue memilih untuk menarik tangan
                lo waktu Ruly dan Denise sedang seru mengobrol di depan kita
                ketika kita sedang berjalan menuju parkiran, dan gue ngomong
                ini ke lo dengan muka dan suara gue yang paling tulus, ”Are you
                okay?”








        Isi-antologi.indd   327                                      7/29/2011   2:15:33 PM
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334