Page 328 - PDF Compressor
P. 328
Dengan menginjak-injak harga diri gue sendiri, gue
akhirnya menyapa dia dan berkata dengan senyum yang
setengah mati gue coba sunggingkan di bibir gue ini, ”Gue
udah dengar tentang lo dan Ruly. I’m happy for you, Key.”
Gue masih ingat napas gue terasa sesak seperti mengubur
diri sendiri waktu dia membalas ucapan selamat gue dengan
tersenyum, matanya berbinar dan suaranya lembut waktu dia
berkata, ”Thanks ya, Ris.”
So I pulled the Harris Risjad way of dealing with this kind of
shit. Tetap menjadi sahabat yang baik buat Ruly, Keara, dan
Denise whilst banging half a dozen women along the way. Kami
berempat masih makan siang atau makan malam bareng
seminggu sekali, dan setelah menahan mules selama satu-dua
jam menyaksikan Ruly dan Keara sebagai pasangan, gue
langsung menuju salah satu driving range, melakukan ritual
326
pukul bola sampai mampus, sampai sakit di lengan, tangan,
dan sekujur badan gue bisa sedikit setara dengan rasa nyeri
di ulu hati gue.
But there’s just some things you cannot unsee. Seperti sekali
lo nonton The Eye, sampai lo mati pun akan selalu terbayang
hantu sialan yang berdiri di sudut setiap lo naik lift. Sekali lo
melihat langsung korban kecelakaan dengan—maaf—otak
berceceran di jalan, sampai kapan pun image itu nggak akan
terhapus dari kepala lo.
Sekali gue melihat Ruly dan Keara jadi pasangan yang real
di depan gue di satu makan malam berempat kami di Potato
Head, well… meminjam kata-kata Sean Kingston: suicidal.
Naik roller coaster di Abu Dhabi itu atau bungee jumping
sekalian mungkin lebih sehat bagi jantung gue daripada acara
makan malam itu. Makan malam rutin empat sahabat yang
buat gue cuma ajang si Ruly dan cinta gue Keara memamer-
Isi-antologi.indd 326 7/29/2011 2:15:33 PM