Page 325 - PDF Compressor
P. 325

per jam dalam hanya 4,9 detik! Belokan paling tajamnya sam-
                pai 70 derajat dan G-force-nya—tekanan kecepatan—sampai
                1,7 Gs.
                  Kecepatan  roller  coaster  itu  sukses  mengacak-acak  habis-
                habisan detak jantung gue waktu gue ke sana tahun lalu. Sinting.
                Tapi mendengar cerita dari mulut si Ruly ini tentang dia dan
                Keara tadi malam efeknya kira-kira sama dengan begini: gue
                naik roller coaster tujuh kali berturut-turut, pas turun gue udah
                ketawa-ketawa gila saking pusingnya, sempoyongan mau nyebe-
                rang jalan terus ditabrak truk dan mati terkapar.
                  Dengan sok cool gue mengisap rokok gue lalu menoleh ke
                Ruly, ”Terus sekarang gimana lo?”
                  Sok cool tahi kucing.
                  ”Nggak  ngerti  gue,”  Ruly  membuang  puntung  rokoknya.
                ”Keara, man. Gila ya.”                                     323
                  Gue nggak menanggapi, tetap dengan setelan sok cool gue
                ini,  mengisap-embus  rokok  di  tangan  gue,  padahal  internal
                organs gue rasanya udah seperti diblender, siap-siap jadi bahan
                masakan  Masterchef  aliran  Hannibal  Lecter.  Bakso  jeroan
                manusia, mungkin?
                  ”Eh,  Ris,”  Ruly  sekarang  berdiri  di  depan  gue. ”Di  antara
                kita semua… lo kan yang paling dekat sama Keara.”
                  Miris rasanya gue waktu mendengar Ruly melafalkan kata
                ”paling dekat” itu.
                  ”…menurut  lo,  dia  gimana  ya  setelah  tadi  malam?”  Ruly
                melanjutkan pertanyaannya.
                  Jungkir balik makin jatuh cinta jatuh bangun sama lo dan
                gue makin terinjek-injek nyungsep ke got, Rul.
                  Itu cuma di dalam hati. Ke Ruly lucky bastard yang nggak
                tahu  diuntung  ini,  gue  cuma  mengangkat  bahu. ”Lo  sendiri
                gimana?”








        Isi-antologi.indd   323                                      7/29/2011   2:15:33 PM
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330