Page 11 - Teknik Pengolahan Pakan Berserat
P. 11
yang bersifat alkalis sehingga dapat melongarkan atau memutuskan ikatan antara
lignin dan selulosa atau hemiselulosa. Perlakuan secara biologis dapat dilakukan
dengan cara fermentasi dengan menggunakan mikroba starter, proses fermentasi ini
bermanfaat untuk menurunkan kadar serat kasar, meningkatkan kecernaan dan
meningkatkan kadar protin bahan pakan. Dan perlakuan secara kombinasi dapat
dilakukan dengan cara gabungan dari fisik-kimia, fisik-biologi dan atau biologi-
kimia.
Berbagai jenis limbah pertanian yang sering dimanfaatkan sebagai pakan
ternak seperti jerami jagung, jerami padi, jerami kacang tanah, jerami kedelai, daun
ketela pohon. Dan berbagai jenis limbah perkebunan yang potensial sebagai pakan
ternak seperti jerami tebu, pelepah dan daun sawit, bungkil kelapa sawit, pod cacao,
kulit kopi, kulit nanas, dan lain-lain.
Disamping mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, namun
ada beberapa diantaranya mengandung zat anti-nutrisi yang dapat bersifat toxic
(racun) bagi ternak, misalnya ketela pohon (asam sianida mengakibatkan gangguan
metabolisme), lamtoro (mimosine), turi (asam sianida), daun kol (asam oksalat),
rumput setaria (asam oksalat), biji sorghum (tannin), bungkil biji kapok (asam
siklopropenoat), bungkil biji kapas (gosipol), bungkil jarak (risin).
Beberapa perlakuan processing pada bahan pakan ternak diperlukan untuk
meningkatkan kualitas, kecernaan dan daya simpan pakan. Processing pada bahan
pakan ini sangat penting karena dapat memberikan keuntungan, namun beberapa
diantaranya dapat mengakibatkan kerugian jika misalnya terjadi kerusakan fisik
maupun kimia yang tidak dikehendaki. Beberapa contoh yang umum dilakukan pada
processing yaitu:
1. Pemotongan (chopping)
Pemotongan pada bahan pakan akan mempercepat proses pengerian bahan
tersebut. Proses pemotongan ini akan mengurangi sisa pakan yang mungkin
terbuang percuma terutama pada hijauan/rumput, dan dapat meningkatkan
konsumsi serta nilai kecernaannya. Pemberian rumput atau hijauan yang
dipotong dengan ukuran 3-5cm dapat menghasilkan kecernaan yang terbaik.
2. Pengeringan (drying)
Pengerian suatu bahan pakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
kadar air bahan pakan sehingga kadar airnya kurang dari 15%. Pengeringan
yang baik akan menghindarkan bahan pakan dari kerusakan yang disebabkan
oleh mikroorganisme pembusukan, berkembangnya jamur, atau terjadinya
kerusakan fisik lainnya.
3. Perendaman (soaking)
3

