Page 13 - Teknik Pengolahan Pakan Berserat
P. 13

BAB II
                                   HIJAUAN AWETAN KERING (HAY)

                         Hijauan  pakan  ternak  pada  suatu  wilayah  sangat  tergantung  pada  iklim
                  wilayah  tersebut.  Tinggi  rendahnya  curah  hujan,  suhu  serta  kelembaban,  suatu
                  daerah  akan  mempengaruhi  jumlah  serta  kualitas  hijauan  pakan  ternak  yang  ada.
                  Ketersedian  hijauan  akan  berlimpah  pada  saat  musim  penghujan,  demikian
                  sebaliknya pada saat musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak. Hal
                  ini secara tidak langsung akan mempengaruhi produktifitas ternak terutama ternak
                  ruminansia.
                         Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan hijauan
                  pakan ternak adalah melakukan pengolahan pakan dengan teknik pengeringan atau
                  dikenal dengan istilah awetan kering (hay). Pengolahan pakan melalui pengeringan
                  termasuk  pengolahan  pakan  yang  paling  praktis  dibanding  pengawetan  lainnya.
                  Teknik  pembuatannya  cukup  sederhana.  Hijauan  yang  dikeringkan  dapat  berasal
                  dari  hijauan  lapangan,  hijauan  unggul,  leguminosa,  limbah  pertanian  ataupun
                  perkebunan.


                  2.1  Pengertian Hay
                         Hay  adalah  hijauan  makanan  ternak  yang  diawetkan  dengan  cara
                  dikeringkan dilapangan atau ditempat tertutup, dengan panas matahari atau buatan,
                  mempunyai  kandungan  bahan  kering    (BK)  80  –  85%.  Hay  disebut  juga  hijauan
                  yang  sengaja  dipotong  dan  dikeringkan  agar  bisa  diberikan  pada  ternak  sebagai
                  pakan,  diberikan  terutama  pada  waktu  kekurangan  hijauan  (musim  kemarau).
                  Pengeringan  hijauan  sampai  kadar  air  15  –  20  %  dilakukan  dengan  tujuan  agar
                  mikroorganisme (jamur) tidak dapat tumbuh, sehingga dapat disimpan dalam waktu
                  lama.

                         Pembuatan  hay  bertujuan  untuk  mengurangi  tingkat  kandungan  air  dari
                  hijauan hingga pada suatu level dimana dapat menghambat aksi dari enzim-enzim
                  baik  yang  dihasilkan  oleh  tanaman  maupun  microbial.  Hay  yang  masih  berwarna
                  hijau  sama  dengan  warna  sebelum  pengeringan  dapat  mengindikasikan  bahwa
                  hijauan  tersebut  mempunyai  kandungan  prekursor  vitamin  A  yang  lebih  besar.
                  Namun  hay  yang  berwarna  gelap  dan  kekuning-kuningan  menunjukkan  telah
                  terjadinya  bleaching  dan  pencucian  kandungan  nutrisi  yang  terjadi  setelah  proses
                  pemanenan.

                         Radiasi  cahaya  matahari  yang  langsung  ke  permukaan  dengan  temperatur
                                  0
                  yang  melebihi  65 C  dapat  menyebabkan  terjadinya  proses  pemasakan  kering  olah
                  radiasi cahaya matahari, selanjutnya menyebabkan terjadinya perubahan warna pada



                                                                                            5
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18