Page 9 - Sinar Tani Edisi 4080
P. 9
LIP U T AN KHUSUS Edisi 26 Maret - 1 April 2025 | No. 4080 Tahun LV 9
Sinergi Lintas Sektor
Optimalkan
Pangan
Lokal
Indonesia mempunyai
banyak potensi anen perdana sorghum dan jagung yang seluas 100 ha. “Ini bukan hanya untuk meningkatkan
pangan lokal yang digelar baru-baru ini menjadi bukti nyata kesejahteraan petani, tetapi juga mendukung
kerja sama antara Perkumpulan Kelompok
hingga kini belum PTani Hutan Mandiri Teluk Jambe Bersatu program Asta Cita yang diusung pemerintahan
Prabowo-Gibran,” ujarnya.
digarap serius. Salah (PKTHMTB) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia PKTHMTB sendiri merupakan gabungan kelompok
satunya sorghum. (HKTI) dalam mendukung program swasembada tani yang sudah berdiri selama hampir lima tahun,
pangan.
dengan anggota mencapai 1.127 kepala keluarga (KK).
Padahal dengan Panen perdana ini juga ditandai dengan Para petani di wilayah ini telah mengalami berbagai
mengoptimalkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tantangan, termasuk keterbatasan akses listrik
selama 30 tahun. Namun, melalui kerja keras dan
antara HKTI dan Koperasi Konsumen Lestari Hutan
pangan lokal, beban Indonesia Raya (KLHIR). Kesepakatan ini mencakup sinergi berbagai pihak, kini mereka mulai merasakan
pemerintah dalam pengembangan 100 ha sorghum, sebagai bagian dari perubahan yang signifikan.
program jangka panjang ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari program
upaya menjaga Ketua Dewan Pembina PKTHMTB, H. M. Taufiq perhutanan sosial yang memberikan hak pengelolaan
kemandirian pangan R. Abdul Syakur mengatakan, pihaknya telah kepada masyarakat untuk mengoptimalkan lahan
hutan yang tersedia. Dengan adanya dukungan ini,
menyiapkan 1.500 ha lahan untuk mendukung
tidak lagi berfokus program swasembada pangan. Lahan yang berada petani bisa mengembangkan berbagai komoditas
pada beras. Perlu di IPHPS (Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan pangan tanpa harus khawatir dengan status
kepemilikan lahan. Herman/Yul
adanya sinergi Sosial) tersebut akan ditanami sorghum dan jagung
lintas sektor untuk
mengoptimalkan
pangan lokal. Namun, Andriko yang sempat dan berkelanjutan. ”Saat ini kami mempunyai potensi besar adalah
menjabat sebagai Plt Gubernur mendorong konsumsi pangan B2SA Mandau. Terlihat dari hasil panen
NTT ini, ketersediaan lahan saja (Beragam, Bergizi Seimbang, dan di Karawang memiliki hasil panen
ndonesia memiliki potensi tidak cukup. Diperlukan strategi Aman, red). Jadi tidak hanya fokus yang baik. ”Kami menanam varietas
besar untuk mencapai pengelolaan yang tepat agar pada satu atau dua komoditas,” Mandau di sini, dan hasilnya sangat
swasembada pangan dengan hasil pertanian bisa maksimal. ujarnya bagus. Varietas ini lebih pendek,
dukungan lahan yang luas. Pemerintah mendorong penerapan Selain beras, menurutnya, bangsa sehingga tidak mudah diserang
Saat ini, luas lahan sawah teknologi pertanian modern, Indonesia saat ini sudah tergantung hama burung, yang sering menjadi
Idi Indonesia mencapai 7,2 penggunaan pupuk organik, serta pangan dari impor seperti gandum, masalah bagi sorghum berbatang
juta hektar (ha), sementara pengelolaan air yang efisien guna bahkan volume impornya mencapai tinggi,” kata Diana.
Kementerian Kehutanan telah meningkatkan produktivitas. 11-12 juta ton per tahun. Karena itu, Dengan produktivitas mencapai
menyediakan 12 juta ha lahan Badan Pangan Nasional pun Badan Pangan Nasional mendorong 3-4 ton/ha, sorghum Mandau tidak
yang dapat dioptimalkan untuk berkomitmen untuk terus bersinergi pangan yang beragam, seperti hanya berfungsi sebagai pangan
budidaya tanaman pangan. dalam mendukung percepatan jagung, sorghum, singkong dan alternatif yang kaya nutrisi, tetapi
Dengan ketersediaan lahan ini, penganekaragaman pangan sukun. “Ayo kita sama-sama dorong juga bisa digunakan sebagai pakan
peluang Indonesia untuk mandiri berbasis sumber daya lokal. Hal ini pangan lokal untuk mendukung ternak dan bahan baku bioetanol.
dalam produksi pangan semakin sejalan dengan Peraturan Presiden cita cita Persiden Swasembada dan Dengan manfaat multifungsi ini,
terbuka lebar. Nomor 81 Tahun 2024 tentang Mandiri Pangan. Tanpa sama-sama sorghum berpotensi menjadi bagian
”Menteri Kehutanan telah Percepatan Penganekaragaman akan sulit,” ujarnya. penting dalam strategi ketahanan
menyampaikan komitmennya Pangan Berbasis Pangan Lokal. Diana Widiastuti, seorang pangan dan energi nasional.
untuk mendukung upaya ”Jika kita membangun ekosistem penggiat sorghum mengungkapkan Dengan dukungan penuh dari
Presiden Prabowo dalam yang solid dari hulu hingga hilir, berbagai inovasi terus dilakukan berbagai pihak, upaya mewujudkan
mewujudkan swasembada swasembada pangan bukanlah hal dalam pengolahan sorghum. kemandirian pangan Indonesia kini
pangan. Kementerian Kehutanan yang mustahil untuk diwujudkan,” Salah satunya pengolahan tepung semakin nyata. Sinergi yang kuat
telah menyiapkan lahan yang tambah Andriko. sorghum sebagai pengganti tepung antara pemerintah, petani, dan
bisa dikelola secara baik oleh Untuk mendukung diversifikasi terigu yang selama ini masih sektor swasta diharapkan dapat
masyarakat,” kata Deputi III pangan, pemerintah juga melakukan bergantung pada impor. ”Jika membawa Indonesia menuju
Bidang Penganekaragaman edukasi kepada masyarakat dikembangkan lebih luas, sorghum era swasembada pangan yang
Konsumsi dan Keamanan Pangan tentang manfaat pangan lokal. bisa menjadi komoditas unggulan berkelanjutan. Dengan berbagai
Badan Pangan Nasional, Andriko Program ini melibatkan berbagai nasional yang memberikan manfaat langkah yang telah dilakukan,
Noto Susanto saat Panen Perdana pihak, termasuk akademisi dan ekonomi besar bagi para petani,” harapan untuk tidak lagi bergantung
Sorghum di Lahan Perhutanan pelaku usaha, guna menciptakan katanya. pada impor pangan bukanlah hal
Sosial, Karawang, Sabtu (15/3). ekosistem pangan yang lebih variatif Salah satu varietas sorghum yang yang mustahil. Herman/Yul