Page 181 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 181
Apakah kalian pernah merasakan situasi yang tidak adil ketika berada di rumah atau sekolah?
Bagaimana kalian mengatasi ketidakadilan yang kalian terima? Jelaskan pengalaman kalian
dengan santun di kelas!
Ketidakadilan dapat dialami siapa pun di berbagai lingkungan. Ketidakadilan merupakan salah
satu permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial dalam masyarakat. Perasaan tidak adil
akan menimbulkan berbagai dampak buruk yang dapat memengaruhi tatanan masyarakat. Oleh
karena itu, mari sama-sama kita pelajari lebih dalam mengenai ketidakadilan sebagai
permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial.
Bapak/Ibu Guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan keempat belas.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Bapak/Ibu Guru membagi peserta didik ke dalam kelompokkelompok kecil terdiri atas 4-5
orang, pembagian kelompok dapat dilakukan melalui undian agar terjadi pemerataan jenis
kelamin dan kemampuan peserta didik.
Bapak/Ibu Guru dapat memberikan penjelasan singkat mengenai ketidakadilan dan
mengarahkan setiap kelompok menyelesaikan rubrik Aktivitas yang terdapat pada Buku Siswa
untuk diidentifikasi. Pertanyaan pada Aktivitas yang dimaksud sebagai berikut.
Pertanyaan:
1. Apakah penyebab utama diskriminasi gender pada artikel?
2. Penulis tidak menunjukkan secara eksplisit “pihak” yang bertanggung jawab atas masalah
diskriminasi gender pada artikel. Siapakah pihak yang dimaksud?
3. Tahukah kalian bahwa kesetaraan gender menjadi sasaran pembangunan berkelanjutan dunia
atau Sustainable Development Goals (SDGs)? Mengapa kesetaraan gender penting diangkat
dalam sasaran SDGs?
4. Berikan contoh masalah ketidaksetaraan gender yang ada di lingkungan sekitar kalian!
5. Kemukakan ide/gagasan contoh partisipasi nyata yang dapat kalian lakukan di sekolah untuk
membangun kesetaraan gender!
Jawaban:
1. Penyebab utama diskriminasi gender pada artikel adalah pembangunan yang belum
sepenuhnya mempertimbangkan masalah gender dan praktik budaya yang belum berpihak
pada kesetaraan gender.
2. Pihak yang bertanggung jawab atas masalah diskriminasi gender berdasarkan artikel adalah
keluarga atau orang tua.
3. Kesetaraan gender menjadi sasaran pembangunan berkelanjutan dunia (SDGs) sebagai
upaya memenuhi hak-hak perempuan, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta
memperkuat pengarusutamaan gender dalam proses pembangunan.
4. Salah satu contoh masalah ketidaksetaraan gender di lingkungan sekitar, yaitu ketua kelas
atau ketua kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak dijabat oleh laki-laki.
5. Contoh partisipasi nyata yang dapat dilakukan untuk membangun kesetaraan gender di
sekolah antara lain mendorong guru untuk memberikan kesempatan kepada perempuan
sebagai pemimpin di kelas dan organisasi ekstrakurikuler, membentuk kelompok belajar
yang terdiri atas laki-laki dan perempuan, serta membagi tugas di kelas secara adil.
Misalnya, tugas piket yang dibagi berdasarkan kelompok dengan anggota laki-laki dan
perempuan.
Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyaksikan tayangan video dari akun
YouTube Kementerian LHK dengan judul Kisah Unik dari Masyarakat Adat
Wanaposangke. Jika tidak dapat menayangkan video, Bapak/Ibu Guru dapat menyampaikan
ilustrasi berikut.
Kisah Unik dari Masyarakat Adat Wanaposangke
Masyarakat adat Wanaposangke menghuni gunung di Desa Taronggo, Sulawesi Tengah dengan
mengandalkan hidup melalui berkebun dan biasanya berpindah tempat setelah satu tahun
bermukim. Masyarakat adat Wanaposangke biasa memanen getah damar. Pada 28 Desember
2016 SK penetapan hutan adat diterbitkan untuk melegalkan masyarakat memanfaatkan hutan
21