Page 184 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 184

  Setelah mengucapkan salam, Bapak/Ibu Guru dapat menunjuk salah satu perwakilan kelas
                   untuk memimpin doa sebelum belajar. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru berkeliling untuk
                   memeriksa kehadiran peserta didik melalui buku kehadiran dan memastikan kesiapan belajar
                   peserta didik.
                   Bapak/Ibu Guru dapat memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca informasi yang
                   tersedia pada Buku Siswa tentang cyberbullying melalui laman
                   https://indonesiabaik.id/media/konten/1121 atau meminta peserta didik memindai QR Code
                   yang tersedia. Jika Bapak/Ibu Guru tidak dapat memberikan link berita kepada peserta didik,
                   sumber literasi dapat diganti menggunakan buku-buku di sekolah atau yang dimiliki peserta
                   didik. Durasi kegiatan ini disarankan tidak lebih dari enam menit.
                   Bapak/Ibu Guru memberikan motivasi melalui cerita pendek tentang perjalanan hidup salah
                   satu tokoh nasional di Indonesia. Pada kegiatan ini Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan
                   apersepsi sebagai berikut. Pernahkah kalian menjadi korban perundungan? Ceritakan
                   pengalaman kalian di depan kelas secara santun!
                   Perundungan atau bullying dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Dampak yang
                   ditimbulkan juga beragam dari skala kecil hingga besar, paling ekstrem korban perundungan
                   dapat melakukan percobaan bunuh diri. Perundungan (bullying) tidak hanya berdampak secara
                   fisik, tetapi juga berdampak secara mental. Perundungan termasuk tindakan intoleransi yang
                   terjadi dalam masyarakat. Agar lebih memahami intoleransi, mari kita bersama-sama
                   mendalaminya pada pertemuan ini.
                   Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

                 Kegiatan Inti (90 Menit)
                   Bapak/Ibu Guru menyampaikan tujuan dari aktivitas yang akan dilakukan peserta didik.
                   Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota 4-5 peserta didik
                   yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok menunjuk salah satu peserta didik
                   untuk dijadikan ketua kelompok. Peserta didik juga dapat memilih sendiri anggota
                   kelompoknya sesuai dengan syarat yang diberikan Bapak/Ibu Guru.
                   Pertanyaan:
                   1.  Setujukah kalian bahwa moderasi beragama dapat menangkal intoleransi beragama? Berikan
                      alasannya!
                     Alasan:___________________________
                   2.  Mengapa seseorang dapat berpikir ekstrem pada kutub kanan ataupun kutub kiri?
                   3.  Berikan rekomendasi contoh-contoh sikap yang dapat menumbuhkan moderasi beragama!

                   Jawaban:
                   1.  Terdapat dua jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik seperti contoh berikut.
                                         Setuju                                  Tidak Setuju

                       Perubahan cara pandang dalam                Kutub kanan dan kutub kiri tidak selalu
                       mengamalkan ajaran agama pada moderasi  menimbulkan tindakan ekstremisme,
                       beragama dapat menjadikan kehidupan         radikalisme, ujaran kebencian, dan
                       lebih damai dan terhindar dari              keretakan hubungan antarumat beragama
                       ekstremisme, radikalisme, ujaran            sehingga tidak diperlukan moderasi
                       kebencian, dan keretakan hubungan           beragama untuk menangkal intoleransi
                       antarumat beragama.                         beragama.

                   Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan Aktivitas yang tersedia di
                   Buku Siswa sebagai berikut.
                   2.  Seseorang yang berpikir ekstrem pada kutub kanan lebih kaku dan cenderung tidak
                      menggunakan akal dalam memahami ajaran agama. Sementara itu, seseorang yang berpikir
                      ekstrem pada kutub kiri sangat longgar dan bebas dalam memahami sumber ajaran agama
                      sehingga cenderung tidak ada filter dalam memahami ajaran agama.
                   3.  Saling menjaga tempat ibadah ketika masyarakat dengan kepercayaan berbeda merayakan
                      hari besar keagamaan, menghormati tradisi penyembahan kepada leluhur yang dilakukan
                      masyarakat dengan kepercayaan, serta tidak melakukan ancaman, diskriminasi, dan
                      kekerasan kepada seseorang dengan kepercayaan berbeda.
                                                             24
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189