Page 185 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 185
Setelah menyelesaikan Aktivitas pada Buku Siswa dan menjelaskan tentang intoleransi,
Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan memberikan kupon kepada
peserta didik yang akan digunakan untuk bicara selama 30 detik. Total jumlah kupon yang
diberikan kepada peserta didik, yaitu empat buah sehingga satu peserta didik diberikan
kesempatan berbicara selama dua menit.
Contoh kupon yang dapat digunakan sebagai berikut.
Kupon berbicara berfungsi agar peserta didik dapat bergiliran untuk menyampaikan
pendapatnya. Selanjutnya, setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk menganalisis
gambar Cara Menolak Intoleransi di Indonesia yang disajikan di Buku Siswa. Bapak/Ibu
Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti “Apa sikap yang harus ditunjukkan jika melihat dan
mengalami perlakuan intoleransi seperti pada gambar?”
Setiap peserta didik yang akan mengemukakan tanggapannya terkait pertanyaan yang diajukan
harus mengumpulkan kupon bicara. Peserta didik yang tidak memiliki kupon tidak dapat
berbicara, sedangkan peserta didik yang masih memegang kupon harus menyampaikan
tanggapannya hingga kupon yang dimiliki habis.
Bapak/Ibu Guru dapat melakukan proses penilaian aktivitas peserta didik. Contoh instrumen
penilaian yang dapat digunakan Bapak/Ibu Guru sebagai berikut.
Tabel 2.4 Instrumen penilaian aktivitas
Ide yang
Argumentasi
No. Nama Disampaikan Jumlah
4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan penilaian:
4 = Sangat bagus/baik,
3 = Bagus/baik,
2 = Cukup bagus/baik,
1 = membutuhkan pendampingan.
Total nilai siswa
Penilaian (penskoran) = x 100
Total nilai maksimal
Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan cara mengarahkan peserta didik
untuk menyaksikan tayangan video dari akun YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI
dengan judul Lingkungan Pendidikan Bebas Intoleransi. Jika video tidak dapat ditayangkan,
Bapak/Ibu Guru dapat menggantinya menggunakan cerita berikut.
Lingkungan Pendidikan Bebas Intoleransi
Tindakan intoleransi terkadang dilakukan secara tidak sadar. Intoleransi merupakan sikap atau
tindakan diskriminatif terhadap kelompok tertentu dan berusaha menghalangi kelompok yang
tidak disukai untuk mendapatkan hak-hak dasar yang dilindungi konstitusi. Mereka yang
menjadi korban intoleransi merasa dirugikan bahkan dapat mengalami trauma psikis.
Tindakan intoleransi masih terjadi di beberapa sekolah. Padahal, seharusnya sekolah menjadi
tempat yang nyaman dan aman untuk belajar. Dalam lingkup institusi pendidikan, beberapa
25