Page 15 - Flibbok klp 2
P. 15
Bab 2
Variasi Bahasa
A. Perlu atau Tidaknya Bahasa Indonesia
Berguna atau tidak bahasa bisa diperhatikan dari tiga karakter,
yakni total pembicara, besar daerah perkembangannya, dapat pemakaian bahasa pada
sarana ilmu, susastra, dan budaya.
1. Dilihat pada Total Pembicara
Bahasa Indonesia ada dua yakni bahasa Indonesia, danbahasa daerah. Bahasa
kedua bagi sebagian warga bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa
daerah ialah bahasa yang awal muncul. Sedangkan bhasa Indonesia dikenal pada
anak-anak sekolah.
Berdasarkan ulasan di atas, tidak banyak yang memakai bahasa Indonesia sebagai
“bahasa ibu”. Hanya mereka yang latar belakang dari orang tua tidak sama, yang lahir
di kota besar hanya sebagian, dan bahasa melayu sebagai latar belakangnya. Dengan
begitu, jika kita melihat bahasa Indonesia sebagai “bahasa ibu”, dengan total
pembicara yang memakai bahasa Indonesia sebagai “bahasa kedua”. Data itu terbukti
bahwa pembicara bahasa Indonesia sebanyak 240 juta orang di tambah dengan
pembicara yang ada diluar Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkatan bahasa Indonesia sangat berguna di kalangan banyak.
2. Dilihat pada besar daerah penyebarannya
Penutur bahasa pasti ada kaitannya dengan penyebaran suatu bahasa. Dengan
demikian, menyebarnya suatu bahasa tidak bisa lepas dari segi penutur. 240
juta peembicara tersebardari sabang sampai Merauke. Total pembicara ditambah
dengan pembicara di negara tetangga dan di Negara-negara lain. Luas daerah
penyebarannya bisa dinilai juga dari sebagian universitas di luar negeri dengan
jurusan bahasa Indonesia. Tingkatan bahasa Indonesia sangat penting di antara
bahasa-bahasa dunia juga menjadi salah satu bukti.
3. Dilihat dari Penggunaannya untuk Sarana Ilmu, Budaya, dan Susastra
Penggunaan suatu bahasa untuk sarana ilmu, budaya, dan susastra
merupakan tingkatan yang menjadi penting atau tidaknya bahasa tersebut. Bahasa
Minang di Sumatera Barat dapat kita lihat bahasa daerahnya dan dapat ditelusuri
seberapa jauh bahasa itu digunkan untuk sarana ilmu, budaya dan susastra.
Mengenai susastra, bahasa Minang dipakai dalam karya sastra. Seluruh pelosok
daerah Sumatera Barat telah menyebarluaskan susastra Minang. Dengan begitu bahasa
Minang digunakan untuk sarana dalam susastra. Mengenai budaya, bahasa Minang
juga digunakan untuk berinteraksi, berbicara adat, bernyanyi, berpantun dan lain
sebagainya.
Mengenai ilmu pengetahuan, bahasa Minang belum bisa memecahkannya. Orang
Minang ketika menulis surat menggunakan bahasa Indonesia tidak dengan bahasa
5