Page 16 - Flibbok klp 2
P. 16

Minang. Oleh       karena       itu membenarkan tentang bahasa       Minang belum
                   bisa dijalankan fungsinya untuk sarana ilmu.
                   Dari tiga hal tersebut, sarana ilmu pengetahuan, budaya, dan susastra, bahasa Indonesia
                   telah dilakukan dengan sangat bagus.

                   B.  Variasi Lisan dan Variasi Tulisan
                       Penggunaan  bahasa  Indonesia  yang  sangat  luas,  dan  beraneka ragam juga  latar
                   belakang penuturnya, akan memunculkan sebanyak variasi bahasa, yang serasi dengan
                   manfaat, tingkatan, dan lingkungan  yang tidak sama.  Variasi bahasa ini ada variasi
                   lisan dan variasi tulisan.
                        Bahasa Indonesia variasi lisan tidak sama dengan bahasa Indonesia variasi tulisan
                   dan  itu  tidak  dapat  dielak.  Ada  anggapan  yang  mengutarakan  bahwa,  variasi  tulis
                   merupakan penggantian variasi lisan pada variasi tulis. Tidak semua variasi lisan bisa
                   ditulis itu merupakan anggapan yang tidak berlaku seratus persen. Tidak semua variasi
                   tulis bisa dilisankan.
                       Ada anggapan  yang mengutarakan bahwa, variasi  tulis merupakan penggantian
                   variasi lisan pada variasi tulis. Tidak semua variasi lisan bisa ditulis itu merupakan
                   anggapan yang tidak berlaku seratus persen. Tidak semua variasi tulis bisa dilisankan.
                       Variasi lisan belum pasti berfungsi untuk variasi tulis. Kedua variasi bahasa itu
                   tidak sama. Perbedaannya yaitu:
                       1.  Variasi lisan perlu adanya orang kedua. Perlunya teman bertutur berada di
                          depan petutur.
                       2.  Adanya komponen-komponen fungsi   gramatikal, seperti subjek, predikat, dan
                          objek     pada  variasi  tulisan  yang  tidak  selalu  ditunjukkan.  Komponen  itu
                          terkadang dapat ditinggalkan, karena bahasa yang dipakai memerlukan adanya
                          oleh  gerak,  mimik,  pandangan,  anggukan  atau  intonasi. Variasi  tulis  harus
                          lebih jelas dan lebih komplit daripada variasi lisan. Manfaat gramatikal harus
                          lebih lanjut karena variasi tulis tidak mewajibkan orang kedua berada di depan
                          pembicara. Contoh variasi tulis adalah tulisan pada buku, majalah, dan surat
                          kabar.
                       3.  Variasi  lisan  terkait dengan kondisi,  situasi,  ruang  dan  waktu.  Sedangkan
                          variasi tulis tidak terkait pada kondisi, situasi, ruang dan waktu.
                       4.  Variasi lisan terpengaruh oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara,
                          Sementara variasi tulis adanya tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

                   C.  Variasi Baku dan Variasi Tidak Baku
                       Umumnya,  variasi  tulis  dan  variasi  lisan meliputi ragam  baku  dan  ragam  tidak
                   baku.  Variasi  baku  merupakan  variasi  yang  dibenarkan  oleh  sebagian  masyarakat
                   pemakaiannya untuk bahasa resmi dan untuk kerangka rujukan norma bahasa dalam
                   pemakaiannya. Variasi tidak baku adalah variasi yang tidak dilembagakan dan dikenal
                   dengan ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21